Pena Itu Menulis Takdir

131 2 1
                                    

Hari ini Dia berbicara lagi. Wejangan yg sempat tertunda. Kali ini mengenai pena yang telah mengering. Barisan tinta diatas kertas. Mengenai Takdir.

“Dan lembaran-lembaran telah mengering”

Bagaimana caranya menerima, duduk diam tanpa rasa takut. Sebab semuanya sudah diatur, lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.

Tuhan telah menetapkan lima hal bagi setiap hambanya, yaitu ajal, rezeki, pengaruh, perbaringan dan kebahagiaanya.

Aturan mainnya cukup mudah, 

Hanya dengan keyakinan, “̲k̲e̲t̲a̲h̲u̲i̲l̲a̲h̲ ̲a̲p̲a̲ ̲y̲a̲n̲g̲ ̲m̲e̲n̲i̲m̲p̲a̲m̲u̲ ̲t̲i̲d̲a̲k̲ ̲a̲k̲a̲n̲ ̲p̲e̲r̲n̲a̲h̲ ̲m̲e̲l̲e̲s̲e̲t̲ ̲d̲a̲r̲i̲m̲u̲,̲ ̲b̲a̲i̲k̲ ̲m̲a̲u̲p̲u̲n̲ ̲b̲u̲r̲u̲k̲,̲ ̲d̲a̲n̲ ̲a̲p̲a̲ ̲y̲a̲n̲g̲ ̲m̲e̲l̲e̲s̲e̲t̲ ̲d̲a̲r̲i̲ ̲k̲a̲m̲u̲ ̲t̲i̲d̲a̲k̲ ̲a̲k̲a̲n̲ ̲m̲e̲n̲i̲m̲p̲a̲m̲u̲.̲”̲

Hanya itu.

Dan berhenti untuk menuduh Tuhan dengan semua ketetap-Nya yang terjadi padamu.

“Selesaikanlah segala urusan, 

Pena kering dengan segala ciptaan

Bagi manusia ada Pencipta yang tidak mengubah apa yang telah ditetapkan.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pena Itu Menulis TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang