Awal Mula

6 4 4
                                    

Happy Reading!

Seorang gadis lugu tengah duduk disofa sambil menatap pintu.

"Kapan ibu dan ayah pulang?" Kata itu terus terucap di bibir mungil sang gadis. Ia mengayunkan kakinya menghalau rasa bosan.

Tes.

"Uh?" Achara, gadis itu terkejut. Kenapa ada darah? Pikirnya. Ia sesegera mungkin ke toilet membersihkan darah itu.

"IBU PULANG!" Seru ibu Achara, Khi Panjong Puritjama. Achara segera berlari dan memeluk erat sang ibu.

"Ibu, aku merindukanmu!" Seru Achara. Khi tersenyum kecil lalu melihat jam.

"Sayang, sudah malam. Ayo tidur," kata sang ibu. Achara menggeleng lalu berkata. "Aku mau menunggu ayah." Jawabnya. Khi hanya mampu menghela nafas lalu menatap anaknya.

"Sayang, Ayah pulang malam. Tidur dulu ya?" Bujuk Khi. Achara mengangguk kecewa. Apakah pekerjaan itu lebih penting darinya? Entahlah. Achara tidak tahu. Achara menaiki tangga meninggalkan Khi yg termenung.

Di sisi lain ...

"Hei, Koja!" Seru seorang pemuda memanggil seorang gadis.

"Hm?" Gumamnya. Pemuda itu mendengus lalu berkata, "ibumu menelfon mu!" Serunya. Gadis itu ber-smirk lalu pergi.

"Haish! Kebiasaan!" Kata pemuda itu lalu pergi.

❄❄

Sesampainya dirumah, gadis itu-- Koja memasuki rumah dengan kebahagiaan namun ditutupi dengan raut datar. Ibunya-- Indri Aresta Kamayu, menoleh lalu menatap anaknya serius.

"Sayang, besok ibu akan pergi ke-Indonesia pukul sebelas malam. Apa kau mau diasuh Bi Un? Ibu khawatir terjadi apa-apa." Tanya Indri.

Sedikit penjelasan, Indri Aresta Kamayu adalah anak panti asuhan di-Indonesia. Ia bertemu dengan ayah Koja saat Indri membantu Thon Kamayu-- ayah Koja memperbaiki mobilnya. Indri yg tak paham bahasa Thailand pun melenggang pergi begitu saja membuat Thon menyukainya.

"Sejak kapan ibu perduli padaku? Lebih baik urus saja pekerjaan ibu di-Indonesia. Aku tak perlu pengasuh, aku bukan bayi." Kata Koja lalu menaiki tangga. Indri menatap sendu anaknya.

'Andai kau tahu kalau ... ya, semua hanya andai. Dan tak akan terwujud!' Batinnya.

❄❄

Seorang gadis menghela nafas. Selalu saja begini, gadis itu-- Achara menatap meja makan yg kosong, persis seperti hari sebelumnya.

"Bibi, ibu dimana?" Tanya Achara. Salah satu pelayan menoleh.

"Nyonya ada pekerjaan Nona. Jadi, saya yg bertugas menjaga Nona." Kata pelayan itu sopan. Achara mengangguk lalu mengambil makanan yg tersedia di meja makan lalu memakannya.

Di sisi lain ...

Seorang gadis kini menatap datar meja makan yg biasanya sepi kini mendadak ramai karena kedatangan para sepupunya. Koja mendengus lalu berjalan keluar rumahnya, namun sebelum itu, salah satu sepupu Koja-- Ning Kamayu memanggil Koja.

"Koja, apa kau tak makan?" Tanya Ning. Koja menoleh lalu berkata, "kau tahu sekarang jam berapa?" Tanya Koja balik. Ning menatap jam dan menjawab.

"06:50." Jawabnya.

"Berarti aku telat bukan? Jadi, jangan tanyakan aku lagi." Ucap Koja. Meja makan hening dan disusul langkah kaki Koja keluar dari rumah itu. Semua orang menghela nafas lalu melanjutkan makan mereka.

Oke, mari perkenalan dulu dengan keluarga Koja :

1. Ten Kamayu, paman Koja dan adik Thon, berasal dari Thailand.

2. Sakira Homitade Kamayu, istri Ten dan bibi Koja, berasal dari Jepang.

3. Aan Kamayu, paman Koja dan kakak Thon, berasal dari Thailand.

4. Au Yen Kamayu, istri Aan dan bibi Koja, berasal dari China.

5. Hibbi Kamayu, anak perempuan pertama Ten dan Sakira, sepupu Koja.

6. Ken Kamayu, adik Hibbi dan sepupu Koja.

7. Ning Mi Kamayu, anak pertama Au Yen dan Aan, sepupu Koja.

TBC ...

Terimakasih ...

K̄heā ... Xạcc̄hrāTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang