Ⓖ︎Ⓔ︎Ⓜ︎Ⓟ︎Ⓐ︎/Ⓔ︎Ⓐ︎Ⓡ︎Ⓣ︎Ⓗ︎Ⓠ︎Ⓤ︎Ⓐ︎Ⓚ︎Ⓔ︎
ᵇᵒᵇᵒⁱᵇᵒʸ ᵐⁱˡⁱᵏ ᵐᵒⁿˢᵗᵃ, ⁱᵈᵉ ᵒʳⁱ. ʰⁱᵇᵘʳᵃⁿ ˢᵉᵐᵃᵗᵃ, ⁱ ʰᵒᵖᵉ ʸᵒᵘ ᵉⁿʲᵒʸ ᵐʸ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ.
~'•
Menjadi seseorang yang terkenal juga mempunyai kesibukan. Menjadi ketua kelas, dan organisasi sekolah, merepotkan. Mungkin karena pertama kali ya, Gempa capek. Berusaha keras menikmati hidupnya. Tak bisa. Namanya pertama kali. Iya, karena itu juga ia menemukan sesuatu yang bermakna dari bilik kesibukannya
~'•
"Eh, kenapa adek menangis?", Percakapan itu tiba-tiba terdengar oleh Gempa. Ia tak menyadari ada anak kecil di dekatnya. Adik kecil itu ternyata baru menangis, taktala ia melewatinya dan ditemukan oleh sang gadis. Seorang gadis.
Ternyata, adik itu kehilangan jejak kakaknya, saat ia bermain bersama teman temannya. Gadis itu melihat jam tangannya. Melihat sudah jam empat. Rumahnya agak jauh dari lapangan, posisinya sekarang. Harus naik dua angkot.
Melihat Gempa yang sedang memperhatikan dirimu. Engkau mengernyit. Namun, segera tersenyum.
"Apa aku boleh meminta bantuan?"
"Oh! Maaf, bantuan apa?" Gempa jadi salah tingkah, karena terciduk:v.Engkau berdiri, berhasil menenangkan adik kecil yang ternyata bernama "Ryan".
Ryan.
Sumber: pinterest."Boleh menemaniku untuk menemukan wali Ryan? Mungkin terdengar aneh, tapi, akan berbahaya jika aku dan Ryan tak ada pelindung" ucap mu, sambil menarik tangan Ryan untuk mendekat ke Gempa. Hehe, tangan kakak kasar, tapi ramah. Sama kayak bunda, Ryan suka. Batin Ryan.
"Tentu, jam sekarang bahaya untuk kalian berdua" Gempa segera menyetujuinya, dan tersenyum hingga matanya menyipit. Gadis itu teman seangkatannya. Walaupun begitu, Gempa dan n/k (nama kamu) saling mengenal. Engkau tahu, jika pemuda yang memiliki mata emas madu, itu sosok murid teladan. Sedangkan Gempa mengetahui mu karena engkau mengikuti program siswa berprestasi (semoga kalian paham situasi kalian saat ini).
Menunggu kedatangan kakak Ryan, sambil melanjutkan permainan sepak bola. Bersama teman temannya, dan Gempa. Engkau tersenyum puas, melihat Gempa dan teman-teman kecilnya bermain, memperebutkan bola. "Ah, aku titip blazer ku" pinta Gempa, di sela permainan, ia mendatangi mu tergesa-gesa, engkau duduk di bangku penonton, usai kau menelfon manager cafe, tangannya ditarik oleh Ryan.
"Kakak jangan menggangu kakak cantik itu! Ayo main lagi!" Ryan menarik tangan Gempa. Gempa hanya tertawa. Engkau menggeleng pelan, aksi Ryan membuat perasaannya menghangat. Di tambah, keadaan pemuda yang sedang bermain, sambil tertawa. Tubuhnya yang membentuk benar-benar berkeringat, suasana senja, diiringi suara tawa khas anak anak. Membuat engkau merona sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hana's note
Short StoryCaution! It's my random book! :V Perhatian! Jangan membaca kalau kalian tidak mau menyesal Ada dua sisi, dimana sisi pertama mau memainkan dan dimana sisi kedua mau dipermainkan.