Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekarang kalian sedang ada dialam mimpi buatan Zack, ya putih semua bahkan tak ada satupun barang disana.
"Aku yakin ada yang ingin dia bicarakan olehmu" Zack
"Benarkah?" Ujarmu sambil melihat kearah Zhongli
Zhongli yang dari tadi hanya diam akhirnya dia membuka suaranya.
"Memang ada tapi ada yang ingin aku tanyakan dulu sekarang [Name]" Zhongli
"Apa?" Ucapmu singkat
"Mengapa kau membuka sisimu yang lain? Apa kau lupa betapa bahayanya itu kalau sampai tak terkendali [Name]? Mengapa? Dan dimana Rafaela? Mengapa kau tak bersamanya?" Tanya Zhongli
"Hey! APA KAU ITU BODOH?!" Zack
"Hehhh... Kau masih tak punya malu mempertanyakan itu ya Morax" [Name]
"Sudahlah Zack aku akan menjawabnya" [Name]
"Kau bodoh Morax, Kau lah Yang membunuhku tapi kau juga yang tak tau alasannya" [Name]
"Sudah pasti aku membukanya karena untuk membalaskan dendamku, memang apa bahayanya? Apa teyvat akan hancur dengan kekuatan sisiku yang lain? Aku tak peduli bila teyvat hancur, yang terpenting bagiku aku akan mencari pembunuh sahabatku bahkan walau dia sudah jadi tengkorak sekalipun" [Name]
"Aku sama sekali tak peduli, sudahku putuskan membuat dia tak tenang dan membalaskan dendamku. Dan kau bertanya Rafaela dimana? Dia sudah tidak ada, jiwanya hancur. Dia mengorbankan nyawanya untuk aku bisa hidup kembali" [Name]
"Dan kau bertanya mengapa? AKU TAK SUDI BERKONTRAK DENGAN ORANG SEPERTI KALIAN! MUAK! EMOSI! SEMUANYA KUPENDAM SENDIRI! SAHABATKU DAN CAHAYAKU DIAMBIL OLEH KALIAN! SEKARANG?! APA KALIAN BELUM PUAS?! DENGAN MEMANFAATKAN KU?!" Ucapmu
"Duh gw kebawa emosi, entah kenapa mulut gw kek bicara sendiri apa karena perasaan gw dulu yang Dikhianati ya?" Batinmu
"Aku muak dengan dunia ini Morax! Sadarlah apa yang telah kalian perbuat! Aku hidup bukan untuk kembali kesisi teyvat dan menyia-yiakan nyawaku begitu saja, bahkan kalian yang sudah mengetahui bahwa bukan aku yang membunuhnya tapi kalian malah diam dan DIAM! Tak ada yang bisa kalian lakukan kecuali diam" [Name]
"Ahhh, benar mulutku seperti dikendalikan oleh emosiku yang meluap. Mungkin sosoku yang dulu benar-benar tak bisa menerimanya" Batinmu
"Maafkan aku [Name], tapi aku sudah berusaha keras mencari informasi dan hanya dikit yang aku ketahui" Zhongli
