"Mau sehebat apa pun aku dalam membunuh, aku hanyalah seorang manusia kau tahu." Itulah yang di katakan seorang pria dengan janggut tipis di dagu nya, di lihat dari wajah nya umur dia adalah kisaran 45 tahun.
Dia saat ini terbaring dengan darah yang terus keluar dari perut nya.
"Bertahanlah, bantuan akan segara datang." Balas pria di sebelahnya setelah melakukan pertolongan pertama pada perut pria yang terkapar di depan nya.
"Jangan berharap banyak pada organisasi, biarkan aku mati seperti ini," Pria berjanggut tipis itu mulai menutup matanya, "Lagipula tidak ada satupun yang mengharapkan aku hidup di dunia ini."
Pria yang berada di sebelahnya pun hanya bisa diam sembari menatapi wajah pria yang sedang terkapar itu. Dengan di iringi hembusan angin, pria tersebut pun mulai meninggalkan bumi.
***
"Hm, apakah ini kehidupan setelah mati." Itu lah yang ada di pikiran nya setelah melihat ruangan yang di penuhi warna putih.
"Benar sekali." Suara pria tua yang sangat lembut pun terdengar di telinga nya.
Dia pun langsung melihat sekelilingnya untuk memastikan siapa yang berbicara, sayangnya dia tidak menemukan apapun selain warna putih.
"Siapa di sana?" Tanya nya.
"Aku adalah seorang dewa yang mengendalikan jiwa-jiwa yang ada di bumi." Balas nya.
"Sebelum itu, bisakah anda menunjukkan wujud anda?"
"Sungguh permintaan yang sangat bodoh, apakah kau tahu jika seorang manusia seperti mu melihat wujud ku, maka seketika jiwa mu akan hancur tanpa sisa."
Pria itu pun tidak menjawabnya.
"Leon Genial, aku akan memberikan mu kehidupan yang kedua, tentu saja itu tidak akan gratis, ada sebuah tugas yang akan kamu kerjakan di sana, dan tentu saja kamu tidak bisa menolak tawaran ini."
"Baiklah aku mengerti, jadi tugas apakah itu?"
"Karena kamu sebelumnya adalah seorang pembunuh, maka tugas yang akan ku berikan pada mu tentu saja untuk membunuh bukan."
Mendengar hal itu Leon menundukkan kepalanya perlahan.
"Apa kamu bersedih Leon? Tentu saja tidak kan, lagipula aku sudah mencabut semua perasaan yang kau miliki," Sebuah awan berbentuk senyuman muncul di hadapan Leon, "Tapi di kehidupan mu yang kedua ini kau akan ku berikan apa itu nama nya perasaan, dan itu tidaklah gratis."
"Apa itu?"
"Seperti nya kau mulai serius, baiklah kalau begitu, Leon Genial buru dan bunuhlah semua pahlawan yang ada di dunia baru mu itu!" Nada dewa itu mendadak tegas di kalimat akhirnya.
"Kenapa anda ingin saya melakukan itu?"
"Bukankah itu sudah jelas, karena saat ini aku sedang bosan."
Leon tidak membalas pernyataan sang dewa tersebut. Mata nya hanya memandang lurus seperti seseorang yang sudah mati, walaupun dia sebenarnya juga sudah mati.
"Apalagi yang anda tunggu, bisakah anda menghidupkan saya lagi sekarang." Leon pun memecahkan keheningan yang terjadi beberapa detik.
"Aku tidak menghidupkan mu melainkan akan membuat mu terlahir kembali, awal nya aku ingin melahirkan mu di lingkungan yang sangat miskin, tapi setelah melihat sikap mu yang sopan seperti itu, maka aku akan memberikan mu kemudahan."
"Aku berterimakasih tentang itu."
"kalau begitu Leon Genial, buru dan bunuhlah para pahlawan."
Setelah itu Leon pun mulai mengantuk dengan sendirinya lalu tertidur di tempat tanpa dia sadar lagi, kehidupan yang baru pun akan di mulai sekarang.
***
Bangsawan Wasyle merupakan lima dari bangsawan terkuat di kejaraan Nadyiel. Mereka adalah ahli nya menggunakan pedang membuat keluarga tersebut di percayai menjaga keluarga kerajaan selama berabad-abad lebih.
Rambut hitam yang mulus merupakan ciri-ciri dari keluarga Wasley, juga mereka adalah satu-satunya di dunia dari pemegang warna rambut hitam tersebut.
Malam ini di ibukota Nadyiel yaitu Sulies, hujan yang sangat deras melanda kota besar tersebut. Onyial Wasley atau pemimpin dari keluarga Wasley mendadak tersenyum karena mendapat kan kabar jikalau istrinya melahirkan seorang bayi pria.
Dia pun langsung memasuki ruangan di mana sang istri nya melahirkan, terlihat di sebelah istri nya berbaring itu sudah ada seseorang bayi pria yang berambut hitam.
"Lihatlah sayang." Ujar istri nya yang menyadari bila ada ia di sana, mendengar itu Onyial pun perlahan mendekati istrinya.
"Dia terlihat kuat, Tiarel." Kata Onyial setelah memandangi sang buah hati nya itu.
"Aku yakin dia pasti sekuat diri mu."
"Jadi apa keputusan mu sudah bulat dengan nama yang sudah kita bicarakan sebelum nya, Tiarel?" Tanya Onyial.
"Tentu saja."
"Jika begitu selamat datang Raziel Wesley di keluarga tercinta Wesley." Kata nya sambil menggendong Raziel sembari tersenyum pada nya.
"Seperti nya aku di lahir kan di sebuah keluarga yang kaya."
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Hero Slayer
FantasyAku merupakan pembunuh bayaran yang sudah menjalani kehidupan seperti itu selama 30 tahun, menjadi seorang pembunuh bukanlah hal yang mudah, perasaan mu terhadap manusia sedikit demi sedikit mulai menghilang membuat diri mu tidak dapat lagi merasaka...