00.43

7 1 0
                                    

Hubungan kita selesai, tapi cintaku dan rasa sayangku gk ada selesainya bagai bentangan langit yang biru. Aku gk tau tuhan menginginkan apa dari perasaan ini, aku telah meminta kepada-Nya untuk menghilangkan perasaan ini tapi Dia tak menghilangkan itu. Kau tau? Seperti perempuan lain, aku pun merasakan sakit yang teramat saat kau menceritakan kebahagiaan, perasaan, dan apa yang kalian lakukan kepadaku yang notabenenya pernah dan masih memiliki perasaan yang sama. Kau bercerita tentang hal itu seolah-olah itu bukan hal yang begitu berarti.

Kau bebas datang kepadaku kapan saja tapi dengan alasan yang jelas dan durasi waktu yang pas. Kau datang hanya saat kau butuh teman cerita ketika Mina tak bisa kau percaya, kau datang padaku saat kau gabut dan butuh teman untuk mengisinya. Aku ini apa di matamu sekarang? Teman gabut atau pelampiasan?

Kau egois, kau keras kepala, kau seenaknya, kau mau menang sendiri, kau tak bisa memahami, kau yang hanya melihat dari satu sudut pandang. Tapi entah kenapa aku bisa bodoh di hadapan mu dengan selalu menunggu dan mengalah. Kau tau? Kau bisa mendapatkan yang lebih, tapi kau tak akan mendapatkan orang yang bisa membuat mu nyaman senyaman dengan ku, orang yang tahan dengan semua kekurangan mu.

Kau tau? Kalau kau kehilangan aku, kau masih ada yang lain. Kalau aku kehilanganmu, aku terpaksa menerima yang lain. Aku terpaksa menerima kesendirian ku yang lebih kelam dari biasanya. Aku dan malam. Hanya kami berdua dan kamu walaupun kamu sendiri, masih banyak yang bersedia menjadi orang yang bisa di singgahi dan meminjamkan bahunya untukmu dan kamu mempercayai mereka. Aku? Sendiri, benar'sendiri. Aku memiliki beberapa tapi tak seperti yang kau miliki, aku bisa menyandarkan kepalaku tapi di beberapa waktu saja, aku bisa cerita kepada mereka tapi tak semua aku ceritakan bahkan aku lebih banyak mengatakan 'gk papa' di bandingkan 'aku kenapa-napa'.

Yang lalu tak aku permasalahkan karena aku gk mau komunikasi yang aku usahakan bisa di bangun harus roboh karena kesalahan yang bukan ku perbuat. Kamu terlalu cepat ambil keputusan tanpa membicarakan lebih rinci lagi. Siapa yang lari dari masalah? Aku atau kamu?

Kau mendapatkan yang setia, perhatian,bisa mencoba beradaptasi dan mengerti kamu, bisa di percaya dan bisa mengembalikan mood, tapi kamu? Pergi hanya karena aku membuat kesalahan dengan mengecewakan mu karena aku mengatakan 'chr yang kau gunakan membuatku kesal'. Pernahkah kau bertanya aku pernah kecewa karena tingkah apa saja yang kau perbuat? Tidak kan? Kalau pun kamu bertanya aku akan jawab 'tak mengapa, itu cuma kesalahan kecil' tapi kalau aku yang seperti itu langsung tanpa pikir panjang kau memutuskan hubungan ini.

Haha.. lucu sekali. Karena kau mengatakan aku jahat sekalian saja aku kabulkan agar perkataan mu tidak menjadi tuduhan berakhir fitnah, baik kan aku? Tapi kau buta, tak melihat itu. Kau hanya melihat titik hitam kecil dan mengabaikan luasnya bentangan kebaikan yang aku lakukan untukmu. Kau tau? Aku ingin menuliskan 1 buku untuk mengenang mu, tapi aku sadar aku tak sehebat itu untuk menulis. Aku belum pantas untuk menulis, aku belum bisa maka dari itu aku tetap diam tanpa kata.

Terima kasih untuk beberapa hari ini ya? Kau berhasil membuatku semakin mati rasa dan tak ada keinginan untuk menerima yang baru, membuatku berbohong kepada yang sedang bersamaku juga bisa memanipulasi yang menyemangati ku. Sangat hebat, uplus buat kamu. Kalau kau bisa menjadi malaikat dan iblis yang manipulatif, maka aku bisa lebih dari itu.

Aku bukan kamu yang banyak janji tanpa tekat untuk mewujudkannya. Aku berbeda dan akan begitu selamanya. Seseorang dalam diriku pernah berjanji kepadamu maka aku sebagai tubuh yang dia tumpangi harus mewujudkannya. Maka tunggulah aku di manapun kau berada.

Salam
Reyhan Langit devante

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang