August

175 12 5
                                    

"Hukuman telah di tetapkan, August akan menjalani eksekusi mati bersama beberapa pengkhianat."

Hujan turun begitu deras begitu pelaksanaan hukuman penggal akan dilaksanakan. Chikage berdiri di atas balkon kerajaan dalam diam. Matanya tidak berpaling dari sang kekasih di bawah sana yang mengenakan pakaian lusuh dan tubuh tidak terawat.

August di tarik dengan paksa agar dapat berada di bawah guillotine. Dalam keadaan di dorong kebawah oleh para penjaga, August masih bisa melirik ke atas untuk melihat Chikage, Alpha-nya.

Mata mereka bertemu, saling menunjukkan bahwa mereka memiliki rasa rindu satu dengan yang lain. Tidak di pungkiri oleh August ia sangat ingin memeluk sang Alpha. Meminta maaf padanya atas apa yang telah ia perbuat.

Semuanya terlambat, ia sudah memiliki latar belakang yang buruk dan akan mati sebentar lagi.

Penjaga mulai berteriak tentang para tahanan yang akan di eksekusi dan sorakan para masyarakat entah bagaimana rela hujan-hujanan hanya untuk melihat kematiannya.

Mengatakan pengkhianat, penipu, penyihir dan sebagainya.

Chikage menutup mata. Membukanya kembali hanya untuk melihat manik kelam August. Di sana August tetap tersenyum. Tidak melunturkan ekspresi damai yang selalu Chikage sukai.

"Jika aku mati, apa yang akan kau lakukan?"

"Apa itu test?"

"Tentu saja tidak! Jawab saja!"

Chikage masih dapat mengingat bagaimana August sangat indah di dalam balutan pakaian kerajaan berwarna putih, menatap taman bunga dengan tatapan begitu dalam. Chikage mengikuti arah pandang August dan menemukan sepasang burung sedang berbagi makanan.

"Aku harap, jika aku mati, kau tetap menjadi Chikage yang ku kenal."

Chikage menggenggam erat tangan August. Mengusapnya menggunakan ibu jari, membuat omega-nya agar menjadi lebih tenang. Membawa August bersandar di pundak dan membiarkannya menangis.

"Walaupun itu permintaanmu, aku tidak dapat mengabulkannya." Gumam Chikage pelan. Membalikkan tubuhnya, berjalan menuju ke area istana. Membiarkan pemandangan tubuh August yang sudah terpisah dengan kepalanya.

"Maafkan aku."

---

guillotine

guillotine

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sc: Keepo.me

☺️☺️

It's Me! Not Him!Where stories live. Discover now