Day 2 : List Kegiatan

244 52 4
                                    

Operasi Mata Mahesa berjalan lancar, dokter bilang Mahesa hanya perlu membiasakan diri sebelum perban mata akan dibuka.

Haiyan tersenyum lembut, pemuda yang sering di juluki beruang oleh kakaknya itu diam menatap kearah Mahesa yang berbaring tenang di atas ranjang rumah sakit.

Butuh waktu yang lama bagi Haiyan untuk mendapatkan pendonor mata bagi Mahesa karena memang cukup sulit untuk mendapatkan pendonor yang cocok untuk sang kakak.

"Haiyan?" Panggil Mahesa

Haiyan berdecak, "kok abang bisa tahu Haiyan disini sih?" Tanya Haiyan bingung sembari berjalan mendekati Mahesa yang terkekeh.

"Bau kamu beda sendiri, bau bayi" jawab Mahesa masih terkekeh.

Haiyan mendengus sebal lantas mencoba mencium aroma tubuh nya sendiri

"Perasaan aku cuma makai sabun mandi yang biasa aku beli deh" kata Haiyan bingung.

Mahesa tertawa, "Bagaimana harimu hari ini?" Tanya Mahesa.

Haiyan tersenyum, salah satu alasan yang membuat Haiyan sangat menyayangi kakaknya ini adalah Mahesa yang selalu menanyakan harinya.

"Baik, Cuma tadi kesandung batu doang pas mau angkut jemuran" jawab Haiyan

Mahesa geleng-geleng kepala, "Lain kali lebih hati-hati lagi" ucapnya.

"Masak apa hari ini?" Tanya Mahesa lagi, selain aroma milik adiknya, mahesa dapat mencium aroma lain yang Mahesa yakini adalah makanan yang telah dimasak adiknya.

Haiyan meletakkan kotak makanan yang sudah ia bawa dari ke nakas samping ranjang mahesa/

"Cuma sop ayam sama telur dadar, bang. Aku belum kepasar lagi jadinya cuma masak ini aja" jawab Haiyan sambil membuka kotak bekal yang ia bawa kemudian menatanya.

"Kamu masak apa aja mah selalu enak dek, kalau abang udah bisa ngelihat ajarin masak yak" ungkap Mahesa yang membuat Haiyan tertawa.

"Belajar rebus air dulu ya bang, terakhir kali abang rebus air, panci nya gosong" sahut Haiyan.

Mahesa tertawa, memang benar apa yang telah dikatakan Haiyan. Mahesa dan dapur adalah perpaduan yang buruk, kalau bukan ada panci yang gosong, minimal piring atau gelas ada yang pecah, hal ini selalu terjadi bahkan sebelum penglihatan Mahesa hilang.

Haiyan dan sang nenek akhirnya mengganti beberapa piring serta gelas di dapur dengan yang berbahan plastik untuk mencegah hal itu dan untuk meminimalkan kemungkinan mahesa terluka akibat dirinya sendiri.

"Iya, waktu kita banyak, jadi ajarin abang banyak hal yang belum abang pelajari" sahut Mahesa

Haiyan tersenyum lembut, "Gampang, nanti aku ajarin cara bikin nasi goreng pete kesukaan abang, terus cara bawa motor juga, eh sepeda dulu ya bagusnya baru motor, terus nanti kita kepasar bareng, belanja makanan bareng, terus nanti abang harus nyoba bayar pajak rumah sama air yak, kita harus coba semua, wajib. abang ga boleh nolak" kata Haiyan panjang lebar.

Mahesa tak henti tersenyum, "iya iya, habis perbannya dibuka terus dokter udah izinin abang pulang, kita coba semua" sahut Mahesa.

"OKAYYYYY" ucap Haiyan riang, "Sekarang ayo makan, buka mulutnya bang, kereta mau lewat, tutututututuuuu HAP" lanjutnya kemudian tertawa.

Mahesa dalam hati tak henti bersyukur, berterima kasih kepada Allah karena telah memberikan adik luar biasa seperti Haiyan untuknya.

Setelah ini, Mahesa tidak ingin membebani Haiyan lagi, ia akan berusaha untuk mandiri dan membiarkan adiknya pergi mengikuti langkah nya sendiri tanpa harus mengkhawatirkan Mahesa lagi.

Sungguh Mahesa sangat menyayangi adik laki-lakinya ini.

Sungguh Mahesa sangat menyayangi adik laki-lakinya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuhuuu, next chapter telah tiba. Maaf ya lama, soalnya Kyu lagi ngurusin skripsi dan hari ini Kyu baru aja sempro, maklum lah ya mahasiswa tahun akhir wkwwk.

Ga banyak note nih, yang penting jaga kesehatan, jangan lupa makan, jangan lupa ibadah and stay safe ya^^

See you in next chapter^^

- Kyuu -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Day By Day | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang