"an everything is gonna be akay, right."
**Teman. Cih! Mana ada teman yang cemburu kalau lihat temannya tengah pdkt-an dan teman apa yang jantungnya bahkan berdenyut-denyut saat dikasih perhatian? Kalau itu sih namanya Friendshit! Dan bukan lagi teman yang sehat.
Realitanya emang gitu, sekarang memang sedang marak-maraknya kasus seperti itu dan bukan lagi hal istimewa.
Saila menghela napas, dia tahu betul dengan isi pikiran dan hatinya sendiri. Tahu kalau nama seseorang sudah membekas dan sangat sangat sulit untuk menghapusnya, gak rela juga sebenarnya. Dia itu keberadaan yang terlalu epic. Saila suka, cinta malah, dan dia juga tahu kalau 'dia' juga memiliki rasa suka yang sama dengan dirinya. Nahasnya, dia itu cuma ngegantungin melulu kayak jemuran, dikasih kepastian aja enggak apalagi status.
"Jangan deket sama dia, nggak cocok sama lo." Larangnya kala Saila tengah didekati salah satu cowok.
"La, elo nggak bakal sanggup sama gaya pacarannya."
"Saila!, lo harus ijin sama gue kalau mau pergi sama cowok!"
"Laa, dia itu bad. Actually, lo jangan mau dia, okay?"
"Ha ha ha ..." terus gue harus sama siapa? Elo?! Biasanya aja ngegantungin melulu! Masa iya gue harus ngejomblo doang?! Ya keleus! Gue juga pengin digandeng, 'Kali! Teriak batin Saila.
Rasanya Saila ingin berteriak sekencang-kencangnya supaya tetangga sebelah dengar keluh kesahnya, biar dia tahu kalau selama ini dia tuh ngerasa nyesek pake banget karena enggak dikasih kepastian. Mau nyari gebetan lain dilarang, tapi kalau mau cemburu juga gak ada hak! Gimana dong? Hidup kan pasti jalan terus, kalau cuman digantung mulu mah mending hengkang aja, bebas!.
"Lo kalau bego jangan dipelihara, jatuhnya lo juga yang luka. Coba deh, lo ajak ngomong dia biar lo dikasih kepastian. Kalau semisal enggak yah,, itusih nasib lo aja yang cuma digantungin doang." Saran bang Evan, kakak Saila saat itu.
Mendengarnya, Saila memang tergerak untuk melakukannya tapi balik lagi setelah dia melakukannya apakah hubungannya akan seperti diawal? Pasti nggak akan, kalau sudah seperti itu pasti berubah kaku atau malah saling menjauh. Dan Saila berpikir itu merupakan hal yang tidak bisa dia lakukan.
Jadi, solusinya apa?
"Bingung gue sama lo. Udah good looking, kaya, pinter, baik, kurang apalagi sih? Kenapa cuma stuck disatu orang yang gak jelas, mending nyari yang lain. Diluaran sana masih banyak cowok yang jauh lebih baik dari dia." Terngiang lagi ucapan Airin hari itu, hell tapi gue nggak bisa! Teriak Saila dalam hati. Saila mengacak rambutnya frustasi, lama-lama bisa botak dia. Sial.
Oke, dari pada stuck mikirin hal yang belum terjadi mending mikirin hal yang urgent dan harus segera diselesaikan. Anyway, masih banyak waktu dan masih ada prioritas yang harus didahulukan, misalnya UAS yang bakal diadain minggu depan?.
Ugh, kok jadi tambah pusing sih?
By the way, mungkin sekarang harus cari-cari referensi cowok yang bakal dia gebet mungkin, yah, kalau semisal dia nggak ngasih sesuai harapan. Tapi, ahh... udahlah sekarang tidur ajalah, kali aja besok masalahnya udah clear?.
***
Btw, Saila & Keynan debut!👏💐
Yah itu aja!
Dadah!🤗
See you again, & anyeong!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakeyla
General FictionTerjerumus dalam suatu hubungan tanpa status itu menyesakkan. Mau cemburu nggak ada hak, mau bilang cinta tapi cuma temen. Semuanya serba salah. *** 🐺 : Ceritanya biasa banget!!! (Ye, bodo amat lah, yg penting happy) Tokoh SaKey debut sod...