1. Kopi

38 4 0
                                    

Jenis kopi apa yang kalian minum? Kopi pait? Atau kopi manis?

Jika pria satu ini di tanya apa kesukaannya, maka dia akan menjawab kopi manis! Pasti jawabannya

"Idup gue udah pait, Jan kopi gue"

Dengan sambil menyesap kopi manisnya, tangan kirinya dengan setia memainkan handphonenya untuk membalas pesan-pesan dari temannya yang sangat meresahkan. Sampai tepukan di bahunya membuatnya menoleh, matanya membulat menandakan dia terkejut. Dengan cepat dia berdiri dan menatap manusia didepannya ini dengan tidak percaya

Dia sangat kesal, untuk apa pria ini berada disini?! Sungguh! Dia sudah melupakan manusia sesat ini!!

Yang bikin sesat maksudnya

"Kak Kevin?" Ucapnya lirih, hanya memastikan benar orangnya atau bukan kalau salah orang kan malu

Pria yang lebih tinggi dan kekar itu membuka maskernya dan tersenyum tipis melihat pria manis di depannya, pria yang notabennya 'MANTAN' kekasihnya

Dia memundurkan langkahnya sedikit demi sedikit, ada niatan berlari menjauhi pria ini. Namun urung karena orang bernama Kevin ini sudah memegang lengannya

Panik? Iyalah!!

Dalam keadaan pandemi seperti ini harus jaga jarak!! Apalagi sama mantan!

"Kenapa pergi? Kamu engga kangen aku?"

AMIT-AMIT KANGENIN INI ORANG!

Engga, dia sudah move on tenang

Dia mendatarkan wajahnya dan menurunkan pandangannya ke tangannya yang digenggam. Seakan peka Kevin melepaskan genggaman itu dengan tidak ikhlas, menghela nafas pelan dan kembali menatap netra pria didepannya ini

"Maaf, tapi aku kangen kamu Hanan"

BASI!

Hanan, namanya. Pria manis yang awalnya masih straight berubah menjadi pihak bawah gara-gara makhluk bernama Kevin ini. Menyebalkan!

Hanan tersenyum remeh dan memalingkan wajahnya, "Sayangnya gue kagak" Hanan kembali melihat Kevin dan sedikit memajukan badannya, dia tersenyum "Sayangnya juga waktu gue gada buat elu, Sooo bye!"

Badannya berbalik dan langsung berlari meninggalkan Kevin yang hanya bisa melihat Hanan berlari. Namun belom 5 detik, Hanan kembali kearahnya, Kevin sudah berharap lebih jika Hanan merindukannya juga dan yang dia ucapkan tadi hanya bohongan semata. Namun salah!! Hanan mengambil tas ransel kecilnya yang berisikan tablet kesayangannya dan dompet. Tadi dia kesini menaiki Grab. Hanan meminum kopinya tadi yang masih berada di gelas dengan cepat dan melirik sedikit ke Kevin tanpa ekspresi itu

"Lupa, yaudah bye lagi"

Oh ayolah! Siapa yang bisa melupakan pria selucu Hanan?! Diam diam Kevin mengikuti Hanan dari belakang. Mereka di mall jadi Hanan pasti akan menaiki lift karena anak itu sangat 'MAGERAN'

Kevin melihatnya, Hanan memasuki lift itu. Saat lift hampir tertutup Kevin menghalanginya dengan tangannya. Lift pun terbuka, dan Hanan terkejut melihat Kevin yang mengikutinya

Dia mendecak sebal, "Lu ngapain sih ngikutin gue!"

Dibalik maskernya Kevin tersenyum puas melihat Hanan marah, dengan sigap Kevin memasuki lift itu dan menekan tombol agar liftnya tertutup

Hanan hanya diam, intinya kalau pria yang notabennya 'MANTAN' ini macam-macam tinggal dia pukul

Dan yang benar saja!

Kevin mendekatkan badannya ke Hanan, dengan keadaan lift yang hanya ada mereka Hanan panik!

"Anjing ngapain woi!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Matahari dan ceritanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang