Setelah 2 minggu sejak ia terbangun dari koma, hari ini adalah hari pertamanya lagi menjalani aktivitas biasa menjadi mahasiswa Manajemen di Universitas Neo. Sejujurnya ia sangat malas kuliah, ia malah lebih suka berbaring di kamar rumah sakit yang menurutnya 11 12 dengan kamar di rumahnya. Hanya bau obat-obatan dan infusan saja yang membedakan kedua ruangan tersebut.
Karena hari ini hanya ada satu mata kuliah, laki-laki itu memutuskan untuk bolos. Ya, bahkan di hari pertamanya masuk kuliah pun ia tetap memutuskan untuk absen hanya karena alasan malas. Walaupun ia absen, laki-laki itu tetap berangkat ke Kampus. Lebih tepatnya ke warkop milik sahabatnya yang letaknya tak jauh dari Kampusnya.
Tangan kanannya mengambil sebuah gorengan bakwan yang berada di atas meja. Lalu tangan kirinya ia gunakan untuk mengambil sebuah cabai rawit berwarna hijau dan memakannya sekaligus bersamaan dengan bakwan tersebut.
"Asa, lo gila apa gimana? Lo baru bangun dari rumah sakit udah makan gorengan pake cabe rawit segala lagi," ujar laki-laki bermata sipit yang jika tersenyum akan menampilkan eyesmile, Jero.
Xabiru Meilseoir, laki-laki dengan hobi meramal siapa saja. Laki-laki ceria yang selalu menunjukkan tingkah random dan konyolnya. Orang-orang di dekatnya biasa memanggilnya dengan panggilan 'Asa'. Semua bermula saat dirinya diejek mempunyai nama unik yang mirip dengan warna biru, oleh karena itu ia membenci warna biru. Ia menangis sampai memanjat pohon mangga di rumah Pak Jaya agar nama panggilannya dari 'Biru' bisa diganti menjadi yang lain. Oleh sebab itu, nama panggilannya saat ini adalah 'Asa' yang merupakan plesetan dari dua huruf awalan namanya.
"Perasaan gue masuk rumah sakit juga karena koma, anjir. Bukan gara-gara usus buntu," sahut Xabiru.
Renan si pemilik warkop dan juga sahabat Xabiru itu meletakkan kedua tangannya di pinggang setelah mendengar ucapan Xabiru. "Kagak ada ngutang-ngutang hari ini ya, Sa. Gue pukul dada lo sampai bunyi opening netflix nanti kalau lo ngutang."
"Jangan bunyi opening netflix dong, Ren. Gue sebagai penonton bajakan 'kan nggak tahu bunyinya kayak gimana." Laki-laki yang berparas tampan bernama Nataya pun berceletuk.
"Lo mah mobil tiap bulan ganti tapi langganan netflix aja nggak mampu," jawab Jero.
Nataya tak menghiraukan ucapan Jero, laki-laki itu malah kembali sibuk pada aktivitas sebelumnya yaitu memotong bahan sayuran untuk bakwan. Nataya terpaksa membantu Renan karena kedua adik kembar Renan masih di sekolah, dan banyaknya pelanggan hari ini membuat Renan kewalahan.
Sebenarnya jatah membantu Renan hari ini adalah jatah Jero, karena Nataya sudah amembantunya 2 hari yang lalu. Tetapi karena Jero yang sangat lelet dalam mengerjakan sesuatu, membuat Renan kesal dan berujung meminta tolong pada Nataya.
Renan tidak meminta bantuan pada Xabiru, tidak akan pernah. Walaupun warkopnya ramai sampai mengantri 2 meter pun ia tak akan sudi meminta bantuan pada Xabiru. Karena kelakuan absurd Xabiru yang tidak bisa ditebak akan membuat Renan meledakkan emosinya.
Pernah dulu sekali Renan meminta bantuan pada Xabiru saat keadaan warkop tengah ramai dan hanya ada laki-laki itu yang bisa Renan minta tolong. Dan yang dilakukan Xabiru saat itu malah membuat adonan bakwan menjadi bentuk love dan bintang. Bahkan tahu isi yang berisikan tauge itu pun ia hitungi satu persatu, karena katanya agar semuanya adil rata. Itu adalah pertama dan terakhir kalinya Renan meminta bantuan pada seorang Xabiru.
"Harusnya gue digaji ngga sih kalau motongin sayuran gini? Masa ini boro-boro digaji, mau makan bakwan aja gue harus bayar, Ren." Nataya berprotes sambil terus memotongi wortel.
"Lo beli bakwan sama ni warkopnya sekalian juga nggak bakal jatuh miskin, malah makin kaya yang ada. Perhitungan banget lo jadi temen." Renan menjawab dengan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramalan Biru
Teen Fiction"Gue ramal lo bakal jadi pacar gue." "Tingkat kepedean lo tinggi juga, tapi sayangnya gue punya pacar." Shabira menjawab sambil sedikit menarik sudut bibirnya. "Ya maka dari itu, gue ramal lo bakal putus sama pacar lo dalam waktu dekat." Xabiru mem...