PROLOG

3 2 0
                                    

" Akhh, ampuun. Hiks, hiks." Raungan terdengar dari ruangan putih itu.

Ctar, ctar

Suara dari cambukan itu terus terdengar bersamaan dengan suara rintihan dan tangisan.

Hingga 30 menit, tidak ada lagi suara rintihan ataupun tangisan bersamaan suara cambukan juga telah usai.

"Belum mati ternyata." Senyum seringai muncul, melihat gadis itu dalam kondisi lemah dan tengah pingsan.

"Gadis malang, andi kamu nurut sama saya, sepertinya makan soup dengan daging mu sangat lezat."

Kini tak hanya seringai, di tangannya juga sudah ada pisau kecil yang selalu ia bawah.

Dret, dret.

"Polisi mengenali identitas kita tuan, kita harus segera meninggalkan kota ini."

" Shit, tunggu saya 30 menit. Saya akan segara menyusul, setelah menyelesaikan gadis ini."

*******
Mentari telah datang di ufuk timur, menandakan rutinitas pagi ini akan sangat padat, apa lagi bagi kamu pelajari.
Upacara bozzzku

"Istirahat di tempaaaaaat, grak."
Suara dari pemimpin upacara menyeruak keseluruh penjuru lapangan.
Hayo bayangin sapa.

"Assalamualaikum wr.wb, yang saya cintai dan saya hormati guru-guru staf dan karyawan serta siswa-sisiwi yang bapak banggakan dan bapak cintai...."
Kiw di cintai pak kapsek nih.

" Yang telah kalian ketahui bahwa SMA Pradipta adalah SMA favorit juga sekolah dengan  prestasi-prestasi unggulan di bidang akademik hingga non akademik."

Semua murid bertepuk tangan ricuh, ada juga yang bersiul-siul menggoda.

Pak kepala sekolah tersenyum di lanjutkan pidatonya. " Dan, ada kabar bahagia yang datang dari teman kalian. Membawakan satu piala dari olimpiade sains fisika Internasional, di Singapura. "

Prok, prok, prok

" Keren banget, jinja. "

" Omo-omo bangga banget guee. "

" Ga sia-sia gue belajar buat masuk sekolah favorit. "

"Gue juga bisa kali, sombong amat. "
" Idih iri lo, penjumlahan aja jarinya masih ngitung."

" Ada yang tau ga nieh, siapa siswanya. Bapak kasih teu ya, dari pada kalian bertenya-tenya."

"Siaap paak. "

" Terimakasih kepada Ananda Lovandra Karlovi Mentari dari kelas XI- Mipa 1"

Prok prok prok

Semua antensi langsung mengarah kepada kelas XI Mipa 1. Lova yang di perhatikan hanya tersenyum simpul lalu fokus kembali ke arah pak kepsek.

" Gue bangga sama lo." Bisikan itu terdengar di telinga sebalah kirinya, namun saat melihat di sebelahnya ,  orang itu tengah berbicara bersama teman di depannya.

" Oke guys, di mohon semuanya tenang. Selain itu juga, sepertinya bapak disini tidak sendirian, ada teman kalian yang sangat sangat menyayangi bapak hingga sekarang ada di samping. "

Di sebelah Pak Tio (kapsek), ada 4 sisiwa yang tampang-tampang nya bad boy, namun kasep semua uy.

" Enakan di apain ya. " Kini fokus Pak Tio pada 4 pemuda kesayangannya.

Para siswi ada yang terang-terangan membicarakan kegantengan mereka dan para siswa kesal karena membuat upacar menjadi lama.

" Saya lelah berdiri disini, saya serahkan saja kalian ke guru BK. Ya karena kalian pasti lelah saya juga lelah kita sama lelah lelah, saya tutup aja ya. Tapi sebelumnya saya ada pantun. "

" Apaan tuh. "

"Beli ikan beli peti
Tak lupa besok mati
Selesai sudah amanat ini
Tio ganteng undur diri
waasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Para siswa di buat tertawa terbahak-bahak, memang kepala sekolahnya sangat berbeda.

*****

Wkwkw, jangnlup pencet bintang dan komeen. Kalo rame langsung up. Oke".

Murni dari pikiran Author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LaLoVaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang