Chapter 2

21 4 1
                                    

Keesokan harinya, para touken danshi telah menyiapkan banyak hal yang akan mereka gunakan untuk menyambut festival Tsukimi. Mulai dari kayu, terpal ringan, alu, dan lain sebagainya.

Rata-rata, touken danshi yang memiliki tubuh kekar mendapatkan jatah untuk menjadi tukang kayu. Sementara touken danshi sisanya, mereka membantu membuat dekorasi serta menyiapkan banyak hal untuk membuat makanan dan minumannya.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi Mikazuki. Ia selalu duduk santai di teras sembari menikmati teh kesukaannya.

"Semangat muda memang luar biasa," ucap Mikazuki setelah menyeruput tehnya.

Ditengah-tengah ia menikmati teh, Kashuu tiba-tiba datang padanya bersama dengan Yasusada.

"Apa ada yang bisa aku bantu, Kashuu Kiyomitsu?" tanyanya dengan nada tenang.

"Mikazuki, kami sedang mencari Neko. Apa kau melihatnya?" ucap Yasusada.

"Ya, kami belum melihatnya dari pagi tadi," sambung Kashuu.

Mikazuki kembali memandang pohon sakura yang berada sedikit jauh dari honmaru. Ia tersenyum dan kembali menyeruput tehnya.

"Hei, Mikazuki," panggil Kashuu.

Belum sempat mendapatkan jawaban, lonceng honmaru berbunyi dan membuat semua aktivitas touken danshi berhenti untuk berkumpul di halaman utama.

Awalnya, mereka bingung akan kehadiran Neko yang berperan sebagai tangan kanan Aruji secara mendadak. Karena yang biasa melakukannya adalah Hasebe.

"Maaf mengganggu aktivitas kalian. Tapi, Aruji memberiku amanat untuk menyampaikan kelompok yang akan berangkat ekspedisi dan misi."

Ucapan Neko membuat touken danshi bingung. Tidak biasanya Aruji memberikan titah disaat mereka ingin membuat perayaan seperti ini.

Tanpa menunggu waktu lama, Neko langsung mengumumkan siapa saja yang pergi. Alhasil, semua touken danshi pergi untuk misi dan ekspedisi.

Setelah menerima penjelasan lengkap, mereka pergi ke tempat mereka masing-masing. Tapi, Mikazuki sadar jika ada yang aneh mengenai Aruji.

Saat di tim misi, Mikazuki menyadari jika baik ekspedisi maupun misi yang diberikan Aruji memakan waktu yang sangat lama. Bahkan diperkirakan bisa melebihi dari waktu perayaan Tsukimi.

"Mikazuki-dono," panggil Kogitsunemaru yang memang diletakkan satu tim dengan Mikazuki Munechika, Heshikiri Hasebe, Yagen Toushiro, serta dua pedang genji, Higekiri dan Hizamaru.

"Ada apa, Kogitsunemaru-dono," balas Mikazuki.

"Ada hal yang ingin aku tanyakan."

"Katakan."

"Apa kau mengetahui yang dipikirkan oleh Nushi-sama?"

Mikazuki hanya tersenyum. Ia kembali mengamati sasaran yang harus dilindungi dari pasukan pengubah sejarah.

"Mikazuki ...."

"Jikapun aku mengetahuinya, mungkin aku sudah tidak disini," potong Mikazuki.

Mikazuki pun berjalan menjauhi Kogitsunemaru untuk mencari cela lebih dalam lagi. "Mungkin saja ... Aruji menginginkan kita mati berkeping-keping disini dan ...."

"Mikazuki-dono," tegur Kogitsunemaru.

"Hahahaha, hanya becanda."

*****

Di honmaru, Neko tampak kebingungan untuk menyingkirkan sementara alat-alat yang tadinya dipakai oleh touken danshi sebelum dikirim pergi.

Tsukimi [Mikazuki Munechika ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang