Hujan
lagi-lagi rintikan hujan yang turun itu telah membasahi jalanan dengan cepatnya. rintikan hujan itu semakin deras, sehingga mau tidak mau sora harus bersabar menunggu redanya hujan. kini dia terjebak di tempat sialan ini, tempat dimana kenangan indah yang dulu dia ciptakan dengannya, menjadi tempat dimana kenangan itu berakhir menjadi pisau yang akan menusuk tepat di uluh hatinya.
sora menghela nafasnya dengan berat. dia menatap jalanan yang basah dengan tatapan kosongnya, berusaha menepis bayangan-bayangan yang dulu yang mampu membuat dadanya terasa sesak. melewati tempat ini saja membuat sora harus benar-benar menutup rapat ingatannya akan kenangan yang indah dulu itu. tetapi, sekarang ingatan yang selalu dia ingin lupakan malah berusaha untuk keluar dari ruang sempit hatinya, karena suasana nostalgia yang keluar dari tempat ini. mata sora sudah mulali memanas, tatapan sora sudah mulai kabur karna genangan air matanya. please, please, please. jangan lagi, jangan lagi, jangan lagi. batin sora pada dirinya sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke arah matanya, seakan itu dapat membantu membuat air matanya tidak jatuh dari matanya.
"wow udah 6 tahun berlalu ya" kata seorang laki-laki yang tiba-tiba berada disebelah sora.
sora yang mendengar suara yang familiar itu lantas langsung merasakan jantungnya berdegup sangat hebat, tangannya mulai berkeringat, dan perutnya seakan terlilit. sora tidak menanggapi omongan pria yang berada disebelahnya. pikirannya masih melayang-layang mencari jawaban.