Jelas sakit

565 62 3
                                    


ketika dia telah pergi maka
Baru merasa kehilangan ..
..

Pemuda bermata coklat itu sedang
menunggu di sebuah halte berharap
mamahnya akan datang menjemput.
sudah 2 jam menunggu tapi nihil
hingga hujan turun pun tidak datang.
pukul menujukan angka 2 siang waktunya
untuk les privat jika terlambat ia akan
dimarahi oleh ayahnya.

dengan tekad kuat awi menerobos hujan
sepatunya basah ,tas nya juga basah.
sebuah mobil lewat membuat awi basah
kuyub akibat terkena air banjir di jalan.

" mamah , kenapa tidak datang menjemput awi .. " bicara sendiri.

" awiii ! " panggil suheil teriak.
awi menoleh ke suheil yang berada
didalam mobil.

" jangan menyebrang ! aku akan kesana"!
seru suheil membawa payung.

awi masih berdiri dengan kaki gementar
kedinginan ,pandangan matanya
berkunang kunang saat suheil sudah dekat. Awi langsung jatuh pingsan
dengan cepat suheil menangkap awi.

" awi ,! .. Badanya dingin "!
panik suheil ,sopir suheil datang langsung
mengendong tubuh dingin awi ke mobil.
suheil ikut masuk ke mobil membawa tas sahabatnya.

" pak kita pulang ke rumah " perintah suheil menyelimuti awi dengan jaket.

" awi .,. kenapa nasib mu seperti ini"
menatap awi kasihan yang tidur di jok tengah.

Rumah inne

inne baru saja pulang dari butik langsung
ke kamar untuk istirahat tanpa ingat
untuk menjemput awi bungsunya.
ridho yang berada ada di kursi roda
menunggu dengan cemas.
hujan deras ,sudah pukul 3 siang tapi
adiknya belum juga pulang.
ridho menelfon awi tapi tidak di angkat.

" kemana awi ,ini sudah siang jika dia
telat papah akan marah padanya"
khawatir ridho menatap keluar rumah.

" andai saja aku tidak lumpuh pasti
aku bisa menjemputnya. aku kakak
yang  buruk untuk nya "
sesal ridho.

karna khawatir pada adiknya ,ridho
memaksakan diri untuk keluar dari rumah.
mendorong kursi rodanya keluar.

Hap !

kursi roda di tahan oleh seseorang.
" ridho ,kau mau kemana ini hujan "
lembut inne.

" ridho mau jemput awi mah ,mamah
tau kan awi itu imunya lemah "
terang ridho

inne menghela nafas pelan.
" ridho awi sudah besar ,sebentar lagi
akan jadi anak SMA. mamah minta
berhenti khawatirkan awi "
balas inne mendorong kursi roda
ridho ke kamar.

" mah , berhenti ! ridho mau cari awi mah!"
bentak ridho keras

Plakk

satu tamparan mendarat di pipi ridho.
" ri__dho mamah mm_inta maaf ,ma__"
sadar inne telah menampar ridho.

" cukup mah.ridho ga sakit kalau cuma
di tampar tapi ridho lebih sakit liat
awi yang selalu mamah abaikan! "
ujar ridho mendorong kursi roda ke kamar.

inne termenung mendengar ungkapan
ridho yang menyakitkan hati.
" ridho .,. Andai kamu tau awi itu bukan
adik kamu apakah kamu akan berubah"
lirih inne menangis.

dibelakang inne sosok itu berdiri
dengan tangan terkepal kuat.
Jadi ini alasan nya kenapa mamah
mengabaikan ku selama ini ..
batin awi dengan wajah pucat.

awi hendak berbalik badan tapi
menabrak tubuh ananda tak sengaja.
awi terkejut sekaligus takut memandang
wajah ananda yang marah kepadanya.

Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang