Pagi yang cerah dan panas ini membuat murid malas untuk bersekolah karena hari senin, yah kalian pasti tau lah. Hari senin adalah hari dimana semua sekolah mengadakan upacara karena menghormati jasa para pahlawan.
Ditambah lagi harus menunggu sampai upacara selesai, hufff rasanya ingin kabur saja dari barisan udah panas karena kena sinar matahari sekarang harus menahan haus dan lapar karena berdiri lama di bawah sinar matahari.
"Lama banget sih selesainya capek gue berdiri mulu" keluh seorang gadis bernama FANISA AMELIA sambil mengusap kening yang dipenuhi oleh keringat.
"Gue juga udah capek banget dari tadi berdiri mulu kek udah mau copot kaki gue" sahut seorang gadis yang bernama ALYA TRITASANI
"Pingsan masal aja ayo gasy" ucap seorang gadis bernama SASYA RAQUEL ARDANITA
"Yaa kalik pingsan masal yang ada kalau nanti ketahuan kita bisa di hukum sya" ucap Alya
"Ahh udah, ke toilet aja ayo anterin gue udah gak tahan lagi gue" ucap Fanisa
"Tahan sebentar aja fan udah mau selesai ini" sahut Alya
"Mata mu, aduh udah deh ayo cepetan udah gak tahan lagi gue" desak Fanisa gerak-gerak karena menahan pipisnya. "Yaudah lo sendiri aja sono" sahut Sasya geram karena melihat Fanisa gak bisa diam.
"Takut gue, nanti kalau gue di culik gimana? nanti lo berdua nangis lagi karena kehilangan teman paling cantik" cerocos Fanisa seperti anak alay
"Idih ikhlas gue fan kalau lo di culik" ucap Sasya sambil memutar bola mata malas
"Hmm ape lo??" sahut Fanisa sambil memberi tatapan tajam ke arah Sasya
"Santai kalik matanya, ntar maata lo copot baru tau rasa lo"ucap Sasya
"Udah-udah kebanyakan ngomong lo pada, ayo fan gue anterin dah ke toilet" ucap Alya dan menarik tangan Fanisa untuk segera ke toilet.
****
Setelah sampai di toilet fanisa langsung berlari masuk meninggalkan Alya yang masih didepan toilet. Akhirnya Alya menunggu Fanisa di depan toilet sampai Fanisa keluar, setelah Alya menunggu lama akhirnya Fanisa keluar juga dari toilet. Anak itu memang paling suka berlama-lama di toilet entahlah mungkin saja dia tidur atau sekalian mandi ya gak taulah dan gak mau tau juga gue.
Pintu toilet terbuka lebar, "ahh leganya" ucap Fanisa dengan senyumnya.
"Udah selesai kan? ayo balik lagi ke lapangan" ucap Alya
"Males ahh langsung ke kelas aja ayo" ucap Fanisa
Alya mengangguk menyetujuinya "hmm yaudah ayo ke kelas aja" ucap Alya yang memang juga sudah capek karena dari tadi berdiri lama di lapangan, di tambah lagi menunggu Fanisa yang lama sekali di toilet.
Sesampainya di kelas mereka berdua langsung duduk di mejanya masing-masing dan menunggu sasya serta teman-teman yang lain masuk kelas, setelah menunggu beberapa menit akhirnya sasya dan teman-teman yang lain masuk kelas juga.
"Woy Fanisaaa Alyaaaa, bisa-bisanya lo berdua ninggalin gue ha" teriak Sasya yang berjalan memasuki kelas.
"Bisa gak sih gosah teriak-teriak gitu sakit tau telinga gue" ucap Fanisa
"Bukan salah gue ya, gue cuma di ajak fanisa tadi sya" balas Alya
"apa sihh al kan lo juga mau-mau aja tadi gue ajak ke kelas" ucap Fanisa yang tidak mau di salahin sendiri, enak aja Alya salahin gue kan dia juga salah.
"Tega banget ya lo pada ninggalin gue, mana panas banget lagi" ucap Sasya
"ya ya kita minta maaf udah ninggalin lo sya, udah mending lo duduk sya jangan berdiri mulu" ucap Alya mengalah dari pada beradu mulut mulu gak selesai-selesai, keburu nanti ada guru masuk kelas.
Sasya pun langsung duduk, tiba-tiba guru sejarah indonesia masuk yang bernama bu asih, selang beberapa menit pintu kelas ada yang mengetuk dan ternyata itu adalah DAVIN RANSI SANDANA seorang murid laki-laki yang tampan, tinggi, pintar, dan baik hati.
"Assalamualaikum" ucapnya
"Wa'alaikumsalam" ucap bu asih serta semua murid secara bersamaan.
"silahkan masuk" ucap bu asih lagi dan di balas anggukan oleh Davin.
****
Davin adalah sosok laki-laki yang selama ini di kagumi oleh Alya, Alya seorang gadis cantik, lemah lembut, baik hati, dan juga pendiam. Alya sudah satu tahun lamanya mengagumi davin dari ia pertama kali masuk SMA sampai sekarang sudah kelas sebelas, alya tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya kepada Davin bahkan Sasya dan Fanisa sebagai teman dekatnya pun tidak tau tentang perasaan Alya kepada Davin, karena Alya sendiri lebih memilih untuk merahasiakannya dari sahabatnya itu maupun orang lain.
*****
haii, sementara segini dulu ya ceritanya hehe nanti aku lanjutin lagi.
jangan lupa vote cerita aku ini ya dan jangan lupa tinggalkan komentar juga ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Teman SMA ku
RandomCerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang berjuang berusaha mengejar mimpinya dan berusaha mendapatkan hati orang yang dia cintai. "Terlalu banyak kisah yang telah kita lewati Hingga aku lupa bahwa kita hanya sekedar teman, dan apakah ki...