01

17 1 1
                                    

Kalau membahas tentang Mahesa Yenandra Putra alias Mahesa tidak akan ada habisnya.Laki-laki dengan motto andalannya 'Ga dulu,makasih.Kapan-kapan aja kalo inget' ini adalah  teman dekatku.

Sedangkan aku? Perkenalkan,namaku Reyna Syahida putri.Tidak ada yang menarik dariku,aku hanyalah gadis yang suka tertidur dikelas,sangat menyukai mie ayam,dan jaringan otakku yang awalnya 5G akan berubah menjadi 2G jika ditanya 'Cita-cita nya mau jadi apa?'.

Kembali ke Mahesa,laki-laki itu sangat menyebalkan.Pernah suatu hari saat selesai berolahraga,aku hendak mengambil botol minumku yang sengaja ku taruh diatas mejaku.Tidak ada angin apalagi hujan,tiba-tiba Mahesa mengambil botol minumku dan langsung meminumnya membuatku kesal padanya.Dan parahnya lagi,ia menghabiskan airku tanpa ada sisa sedikitpun,padahal waktu itu aku sudah mengisinya sampai penuh.

Sungguh,manusia tidak beradab.

Hari ini aku,Siska,dan Erlin berada dikantin dengan semangkok mie ayam pak Mukidi yang lezatnya tiada tandingannya disekolah kami.Kami bertiga bercerita banyak hal,hingga sekali-kali tertawa terutama Erlin,gadis itu sekali tertawa hilang sudah harga dirinya.

Suara tawanya sangat keras,tak jarang beberapa murid melihat kearah kami,hingga tiba-tiba seseorang melempari ku dengan kacang.Aku menoleh kebelakang dan kudapati Mahesa dan gerombolannya duduk tak jauh dari kami bertiga duduk.

Mahesa terus melempari ku dengan kacang yang ia beli hingga membuatku kesal,"Apaan sih lo?! Gue gak ada masalah ya sama lo!"

Dengan posisi bersender dipundak Haris--anak kelas sebelah yang mendapat julukan buaya karena senang merayu para gadis disekolah kami dengan kata-kata mutiaranya itu,dia hanya terus melempari ku dengan kacang yang ada di genggamannya hingga membuatku kesal,"Bilangin ke temen lo,cewek ketawanya kok kayak kuntilanak cabang Maluku aja.Budeg kuping gue tau ga?"

Aku berbalik badan kearahnya sambil melibatkan kedua tanganku,"Terus kaitannya sama gue apa? Lo bisa ngomong langsung sama Erlin,cebol! Entah apa- apa aja anaknya pak Sutrisno ini, gua diem kek enceng gondok tiba-tiba dipatil ikan lele."

Belum sempat berucap,aku langsung memotong pembicaraan nya,"Lu ikan lelenya!"

"Anjir,ganteng-ganteng gini dikatain ikan lele mana ada tambahan cebol lagi,gak terima gue."Renjun langsung berdiri dengan gaya sok menantang ku itu langsung berjalan kearahku," Maksud lo apa ngatain gue cebol ha? Lo kira lo kagak pendek juga ha?!"

"Berani lu?! Oke!" Aku berdiri dengan membawa sendok ku sebagai senjata untuk melawan laki-laki itu.Namun tiba-tiba saja kak Yusuf datang dan langsung melerai kami berdua yang sudah mengambil ancang-ancang untuk menyerang satu sama lain,"Heh! Ada apa ini?!Pemilihan ketua OSIS nya udah selesai! Kalo ga Terima sama keputusan panitia,bilang ke panitia jangan bertengkar gini!"

"Yang bilang ga terima sama hasil pemilihan suara ketua OSIS siapa sih bang?! Gue cuma mau kasih pelajaran sama si kerdil ini karena udah ngatain gua pendek!" Balas Renjun sambil menunjuk kearah ku.

"Elu kali yang pendek!" Balasku dengan Erlin dan Siska yang masih setia menahanku agar tidak membuat laki-laki itu babak belur.

"Elu!"

"Elu!"

"Elu!"

"Elu!"

"Elu!"

"UDAH!! SALING SADAR DIRI DONG,KALIAN SAMA-SAMA PENDEK GA USAH MENGHINA SATU SAMA LAIN!!" Ucap Kak Yusuf lalu melerai kami berdua,"Balik ke kelas gak lu pada! Sampe ketauan bertengkar lagi,gua slepet lama-lama!"

"BUBAR!!"

"Kabur!!"

Seketika aku,Siska,dan Erlin langsung berlari meninggalkan kak Yusuf begitu juga dengan gengnya Mahesa.

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang