part 16

2.6K 243 44
                                    

Sudah hampir 2 jam mama singto pingsan dan masih belum sadarkan diri.

Singto menghampiri krist ke kamar-nya dan menenangkan krist.

"Nenek kenapa dad?"

"Nenek tak kenapa-kenapa, kamu jangan berpikir berlebihan kasian anak kita"

Tak lama bell rumah mereka berbunyi, singto memutuskan keluar dan melihat siapa yang datang.

"Apple"

"Tadi mama mengabari ku jika ia main ke rumah mu dan aku disuruh ke sini"

"Masuklah, mama di kamar tamu"

Apple masuk ke dalam mengikuti singto.

"Mama kenapa sing?" Tanya apple saat melihat mama singto tak sadarkan diri.

"Mama pingsan" ucap singto.

Tak lama mama singto sadarkan diri dan masih lemah.

"Mama kecewa padamu sing" gumam mama singto.

"Salahku apa ma? Aku hanya ingin bersama krist, ku mohon restui kami"

"Sampai kapan pun tidak!!"

"Bagaimana dengan anak kami yang ada di dalam perut krist"

"Sing...kalian membicarakan apa?" Ucap apple yang tak mengerti.

"Singto, dia menghamili krist, apple. mama kecewa pada mereka" ucap mama singto sambil menangis.

"Hah" ucap apple setengah tak percaya.

Tak lama krist menghampiri semuanya.

Tak lama krist menghampiri semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nenek kenapa?" Ucap krist

"Mama ingin pulang pa"

Mama singto langsung bangkit tanpa memperdulikan ucapan krist.

"Dad...nenek kenapa?"

"Sudahlah sayang, jangan dipikirkan lagi nenek"

"Apa nenek membenci krist?"

"Iya, mama membenci mu! Kamu kecil-kecil sudah menjadi jalang, bahkan sampai hamil!!" Ucap apple.

"Apple!! Bicaramu!!" Bentak singto

"Faktakan?"

"Itu juga semua karena mu!"

"Kenapa jadi salahku"

"Kamu yang memberi ku obat perangsang waktu itu!!"

"Jangan asal menuduh sembarangan singto!" Ucap apple mengelak.

"Dan di luar kota juga kamu memberi ku obat itu! Kamu pikir aku tidak tahu dengan kelakuanmu itu!! Mulai sekarang kamu aku pecat. jangan pernah perlihatkan wajahmu lagi di hadapanku!!"

"Kamu serius sing? Bukankah kita sudah berteman lama!!"

"Aku serius! Sekarang kamu pulang!!"

"Sing....."

"Pulang apple!!"

Apple memutuskan untuk pulang sedangkan krist sudah menangis sejak tadi.

"Daddy, apa nenek membenci krist"

"Tidak sayang, nenek hanya butuh waktu, kamu jangan menangis, nanti anak kita juga menangis"

"T-tapi nenek"

"Daddy janji nenek akan memberi kita restu secepat-nya"

Singto membawa krist kedalam pelukan hangatnya.






***

"Mama kenapa tidak memperdulikan krist tadi, kasian dia mama abaikan"

"Mama kecewa pada mereka"

"Sudahlah ma, semua sudah terjadi, biar bagaimana pun ada cucu kita di perut krist, bukankah mama ingin sekali menimang cucu"

"Tapi apa kata tetangga kita nanti pa, mama malu sekarang"

"Kenapa harus malu?"

"Mama pusing ingin istirahat ke kamar"



***

Krist masih menangis saat ini, nenek-nya tak pernah semarah ini pada-nya.

"Sayang, nanti anak kita juga ikut menangis" ucap singto lembut sambil mengusap perut krist.

"Tapi nenek"

"Sudah, tidak usah di pikirkan lagi krist, nanti juga nenek akan menerima semua-nya"

"Tapi karna krist daddy bertengkar dengan nenek"

"Bukan karna krist, semua salah daddy"

"Sekarang krist tidur dulu, sudah larut"

Singto mengusap kepala krist hingga krist tertidur.

Pikiran singto tengah kalut saat ini, bagaimana cara-nya ia mendapat restu dari orang tua-nya, singto ingin secepatnya menikahi krist sebelum perut krist membesar.




****
Jam 2 pagi krist terbangun, perutnya terasa lapar.

"Dad..."

Krist mengguncang tubuh singto membangunkannya dari tidurnya.

"Kenapa sayang?"

"Krist ingin spaghetti"

"Hah...Jam segini tidak ada yang jual krist"

"Ini permintaan baby, dad"

Singto mengusap perut krist yang masih datar dan mengecupnya sebentar.

"Daddy cari dulu, krist tinggal di rumah saja, tidak usah ikut"

Hampir satu jam singto membelah jalanan mencari restoran yang buka 24 jam, akhirnya perjuangannya membuahkan hasil, singto kembali dengan membawa spaghetti yang diinginkan krist.

Namun saat ia tiba dikamar mereka dilihatnya krist sudah tertidur pulas, tega sekali krist meninggalkannya disaat seperti itu.

Keesokan paginya krist terbangun dengan tubuh yang segar, ia tak lagi merasakan morning sickness.

"Apa kamu ingin memakan spaghetti mu krist, nanti daddy panaskan"

"Tidak dad, daddy kenapa masih rebahan, bukankah daddy harus ke kantor?"

"Daddy merasa tak enak badan"

"Mungkin karna daddy keluar tadi subuh, maafkan krist dad"

"Ahh tidak apa-apa, itu sudah menjadi kewajiban daddy untuk memenuhi semua kemauan kamu"

Krist keluar kamar mandi dengan tubuh yang segar.

"Kamu pakai sabun apa krist?"

"Sabun biasa"

"Baunya tidak enak, daddy ingin muntah"

Singto langsung beranjak dari tempat tidur menuju toilet, ia memuntahkan seluruh isi perutnya.

Krist mendekati singto dan memijat tengkuk singto.

"Apa jangan jangan daddy hamil juga?" Ucap krist polos.

"Heh! Kami bicara apa, krist! Daddy hanya tidak enak badan, kamu pesan makanan secara online daddy tidak kuat jika harus memasak"

Seharian ini krist menemani singto di rumah, namun singto sangat cerewet, ia tak memperbolehkan krist memakai minyak wangi padahal itu minyak wangi yang sering krist gunakan.

Singto tiba-tiba ingin memakan makanan asam, pedas, manis. Singto menjadi lebih manja pada krist.

















Tbc.

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang