5

2.2K 216 59
                                    

"Gimana? Lo masih ragu juga sama perasaan Donghyuck?"

Suara Jaemin bertanya ketika dia baru saja menghentikan tawanya saat melihat Donghyuck yang lari terbirit-birit.

Ya, sebenarnya dia dan Jeno gak pernah pacaran. Itu cuma ide gila Jaemin saja pas tahu sepupunya ini suka sahabatnya sendiri tapi dia ragu sama perasaan Donghyuck.

Agak geli juga harus acting mesra sama Jeno di depan Donghyuck, apalagi adegan ciuman itu. Hoekkk...

Rasanya dia mau muntah walaupun bibir mereka tidak sampai bersentuhan, karena memang niatnya hanya untuk memastikan perasaan Donghyuck.

Jahat banget yah? Salahkan saja pada Jeno yang terlalu pengecut!

Padahal sudah jelas-jelas dia tahu, kalau Donghyuck memiliki perasaan yang sama.

Tapi gak papa, dia cukup terhibur dengan sifat keras kepala dan pengecut kedua sahabat itu.

"Gak. Kali ini gue yakin!"

Kata Jeno tegas dengan bibir yang melengkung lebar, rupanya dia jadi lebih percaya diri setelah dicium Donghyuck. Dasar lelaki!

"Hahaha, gue kira lo mau sangkal lagi? Padahal udah niat mau nikung lo kalau lo mau nyangkal lagi"

Jeno melotot galak mendengar kalimat Jaemin, yang di balas Jaemin dengan terbahak kencang.

"Hahahahahah canda, udah sana tunggu apa lagi!"

"Kemana?"

Jaemin merotasikan matanya dengan kebodohan sepupunya ini, "Bodoh! Yah kejar Donghyuck lah trus jujur sama perasaan lo sendiri!" Kata Jaemin.

Membuat Jeno kali ini tersadar lalu menganggukan kepalanya cepat.

"Thankyou Jaem! Gue bakal traktir lo nanti!"

Setelah itu dia mengejar Donghyuck yang sudah lumayan jauh dari penghilatannya.

"Tunggu gue cintakuu"

🌻🌻🌻🌻🌻

Gue mengatur nafas gue yang tercekat karena berlari, gini nih akibat gak pernah olahraga.

Gue duduk di sebuah kursi panjang sambil merutuki kebodohan gue tadi,

"Donghyuck bego mau ditaruh dimana muka lo nanti?!"

Gue baru saja mau menampar pipi gue sendiri ketika sebuah tangan menahan pergerakan gue, bikin gue menoleh ke arah orang itu.

"J-jeno..."

Ucap gue gagu lalu mengalihkan mata gue ke arah manapun asal jangan ke wajah Jeno,

"Akhirnya ketemu juga."

Gue menahan nafas ketika Jeno malah mendudukan pantatnya di samping gue, mau apa dia!

Apa mau marah karena gue cium? Apa mau maki gue karena itu bikin Jaemin salah paham?

Gue sedikit merasa bersalah, tapi jika kembali ke saat sebelum kejadian ini mungkin gue masih memilih lakuin Hal yang sama.

Gue tetap tidak melirik Jeno sedikitpun, tapi gue malah panas dingin karena ngerasa kalau Jeno menatap gue dengan intens.

Anjirrrr,, Sekarang gue harus apa?!

Jeno juga diam saja, jadi kami hanya berdiam diri sampai Jeno mengangkat suara,

"Hyuck.. Gue mau ngomong sama lo"

"Ngomong aja"

Gue masih menatap ke arah lain tanpa repot-repot menoleh ke arah Jeno, membuat Jeno menangkup pipi gue dan menghadapkan wajah gue ke arahnya.

Friend(shit) /Nohyuck (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang