𝟎𝟎𝟔

285 31 0
                                    

Kaki Renjun kini berjalan menuju
kelasnya. Sesekali teman-teman sekolah nya bersiul menggoda dirinya yang membuat ia bersemu malu sekaligus kesal dan ingin menghilang saja dari muka bumi. Emang ngeselin nih mantan blangsak-nya batin Renjun.

Ya sepulang dari pesta SunRic kemaren. Malemnya Renjun dapet kabar Jevan mantannya dulu bilang kalo dia kangen sama Renjun. Ya awalnya Renjun anggap angin lalu tapi ya dia gak nyangka aja anak sekolah langsung pada tau

Tapi dari pada itu Renjun merasa ada yang aneh, ia berpikir saat ia berangkat tadi tepat pada waktu belajar mulai, padahal menurutnya dia datang terlambat tidak seperti biasanya.

Mata Renjun melirik kesana kemari melihat semua murid masih hilir mudik di koridor sekolah dan beberapa ada yang berpacaran tentunya. Matanya menatap jam tangan dipergelangan tangannya dengan dahi mengerut.

"Perasaan tadi gua baca gak ada info apa apa tuh,tapi kenapa sekarang masuk nya telat?" Monolognya dengan langkah kaki yang terus berjalan.

Beberapa meter dibelakang Renjun
terdapat seorang lelaki dengan
berpakaian yang cukup rapih dengan warna rambut yang di cat pink, membuatnya tampak sedikit mencolok diantara yang lain.

Dengan langkah pelan dia mendekati Renjun, tatapan matanya tidak pernah lepas dari sosok mungil di depan nya itu.

la melihat Renjun berhenti berjalan
karna ia dihampiri seorang pria yang ia sendiri kenal betul siapa pria itu, pria yang membuat nya kesal akhir akhir ini,entah karena apa.

Mengajak berbincang sesuatu dn sesekali berdebat yang membuat langkah Renjun terhenti untuk meladeni orang tersebut.

Saat itu pula ia dengan nekat mendekati mereka, tanpa ada yang
menyadari ia menyelipkan sebuah
kertas pada tas Renjun. Seusai itu ia
berjalan cepat menuju kelasnya.

Ia berharap agar Renjun membaca suratnya dan menyetujuinya, dia tidak bisa tenang jika apapun yang dia inginkan tidak sesuai harapan nantinya.

Renjun yang mengobrol dengan
temannya tak menaruh curiga saat
seorang lelaki yang berjalan cukup
dekat dengan tubuhnya, padahal
koridor kelas masih luas untuk bisa
berjalan di area tersebut.

"Terimakasih ya kak,udah bantuin"ujar pria di depan nya membuat Renjun tersenyum.

"Iya,kalau ada apa apa. Tanya saja ke kakak,jangan sungkan"ujar Renjun yang di angguki adik kelasnya

"Pasti"

Setelah ia berbasa-basi pada adik kelasnya, langkahnya kembali berjalan menuju ke kelasnya.
Saat sampai dikelas, ia hanya
mendapati Felix dan Haechan yang sedang berbincang sesuatu, serta beberapa teman kelasnya yang merumpi dipojokan.

Benar benar kelas gosip, pantas saja kelas ini dijuluki Radio ternama, bahkan gosip tentang kepala sekolah mereka yang menduakan istrinya sampai di telinga mereka.

Benar benar.

la menuju kursinya terlebih dahulu
untuk menaruh ranselnya, setelah itu ia mendekat pada Felix dan Haechan. Bokong sekalnya duduk dihadapan keduanya dengan tangan yang bertumpu dimeja dan kepala yang ditelungkupkan di atas meja.

Melihat kehadirannya, Haechan dan Felix lantas mendekat,membuat Renjun mendongkak menatap keduanya dengan malas.

"Eh, tau gak lu?"tanya Haechan membuat Renjun langsung paham arah pembicaraan nya

"Gak minat,skip"ujar Renjun membuat mereka berdecak malas

"gak seru lo."ujar Felix mencebikkan mulutnya

Lalu tanpa diminta,kedua nya duduk dan bercerita dengan serius seakan akan semua yang dibicarakan adalah penting dan akan rugi jika dia tidak tau

Renjun mendengus melihat tingkah
temannya itu. "Lo berdua gak ada kerja apa? Ngurusin idup orang mulu"

【𝟎𝟏】𝐒𝐨𝐫𝐫𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang