Bab 8

1 3 0
                                    

Luka yang kemarin saja belum sepenuhnya sembuh, sekarang ada luka baru lagi.

Kana menangis dikamarnya, dia menangis meluapkan sakit yang sangat ia rasakan.

Dia benar-benar ingin meloncat dari atas sini. Dia bosan hidup bosan.

"Ck! Dunia kenapa sih aku  gak bisa bahagia"lirihnya.

"Apa aku gak pantas? Kalau ia kenapa aku dilahirkan, kalau cuman untuk disakitin aku gak kuat, aku gak kuat"tangis Kana.

Kana merasakan badannya yang mendadak lemas, kepalanya yang seketika sakit dan dadanya yang sesak.

"Ah..sakit"lirih Kana.

Dia enggan untuk meminum obatnya, biarlah percuma Kana meminumnya, karena jika ia tetap saja kan Kana makin parah? Jadi so untuk apa, Kana mengambil obatnya dan pergi kekamar mandi.

Dia membuka penutup toiletnya dan menuangkan semua isi obat itu kedalamnya, dan berikut tempat obatnya.

Lalu dia menekan tombol on untuk airnya, agar segera membawa pergi obat itu.

"Maaf"gumamnya.

"Shhh..."dia memegangi kepalanya dan matanya terasa panas, lalu dia memutuskan untuk tidur.

*******
Kana duduk di bangkunya bersama Arlan, vila, Roy dan pacarnya rayan.

Mereka makan bersama di kantin, beruntung hari ini Keysa sedang demam jadi dia tidak masuk.

"Ray, Lo kenapa sih bengong terus!"Arlan membuka percakapan.

"Iya nih, padahal disini ada Kana"sambar Roy.

"Ray, kamu kenapa?"tanya Kana.

"Aku khawatir Keysa Kenapa-kenapa"Jawab Rayan santai.

Membuat hati Kana sedikit kaget, begitu juga 3 orang yang ada Disana. Vila yang emang mudah emosi jika menyangkut sahabatnya langsung membentak rayan.

Untungnya Roy bisa menarik vila dengan paksa keluar dari kantin, itu pun menjadi pusat perhatian penghuni kantin.

Disana hanya sisa Arlan, Kana, dan Rayan.

"Terus kamu dari tadi cuman mikirin Keysa?"tanya Kana.

Entahlah Kana ingin Rayan menjawab "gak sepenuhnya" tapi ternyata salah.

"Iya, kamu tau penyebab dia demam?"tanya rayan.

Sedangkan Arlan sedang menahan emosi nya, dia ingin membogem rayan tapi ada kana.

"Ck! Kamu ternyata bohong ya ray"Kana terdengar sedih.

"Bukan gitu, tapi aku cuman khawatir"jelas Rayan.

"Njay situ gimanasih" geram Arlan.

"Terserah, lan kita pergi aja aku muak disini"Rayan melirik kana tapi Kana sedang kesal pada Rayan.

*******
"Lo kenapa sih ajak gue kesini! Gue pengen remes sih rayan"kesal vila pada roy yang kini tersenyum memandangi nya.

"Lo! Kenapa senyum-senyum"Roy ternyata makin membuat hancur mood vila.

"Lo lupa?"Tanya roy.

"Lupa? Apa?"bingung vila.

"Kita bukannya udah jadian ya semalam? Kok Lo gue lagi?"padahal roy sendiri masih Pake "lo'gue".

"Ja,jadian? Ck! Itu gue gabut"santai vila.

"Lo, jahat hati gue buka mainan vila"ujar roy dengan dramatis.

NIHILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang