Bab 9

1 3 0
                                    

"kenapa mama jahat sama kana?"

"Mama jahat? Menurut kamu mama jahat!!! Kamu bilang mama jahat!!"

Bentak mamanya sambil menjambak rambut Kana, Kana menjerit karena ini didalam kamarnya sekarang.

"Sakit, ma lepas"

"Diam! Kamu bilang mama jahat! Hah! Kurang ajar kamu!"Bentak mama nya.

"Plak!"

"Plak!"

"Kamu jaga mulut kamu, kenapa kamu gak dapat kasih sayang? Karena kamu itu anak yang tidak kami inginkan"
*******
"Kana, kamu kenapa?"tanya rayan.

"Ck! Cengeng"cibir Keysa.

"Keysa!!"geram rayan.

"Sini, aku ambil Kompres ice dulu kebawah, tunggu"Kana hanya mengangguk.

Dia masih setiap memegang pipinya, sedangkan Keysa maju dihadapannya dengan tangan di dadanya.

"Kasian...ditampar mama, hahaha mampus, harusnya sekalian aja lo di bunuh"smirk Keysa dan membanting pintu kamar kana.

Rayan yang sudah siap dengan kompres dingin nya segera mengompres Kana.

*******
Kana duduk diam di atas rooftof bersama Arlan.

"Kan"

"Hm"

"Gue suka sama Lo!"

"Ck! Gak lucu"

"Hahaha iya iya"

Kana sedang mencari suasana tenang siang ini, dengan cara duduk di rooftof bersama Arlan. Sebenarnya tadi bukan hanya Arlan tapi ada 2 pasangan baru itu. Hanya saja mereka dipanggil guru untuk tugas osis.

Karena vila dan Roy adalah ketua dan wakil OSIS, kagetkan? Masa enggak.

"Kalau gue nanti mati, gue mau nitip sesuatu ke Lo"Ujar Kana dengan pandangan yang lurus ke depan.

"Apa?"Arlan hanya sekedar menanggapi, dia tidak menganggap serius ucapan Kana.

"Gue mau lo jagain adek gue, karena gue sayang sama dia"Ucap kana.

"Ck! Kayak mau is death beneran Lo, lagian kenapa harus gue?"tanya Arlan.

"Karena gue yakin, lo adalah orang yang cocok buat adek gue, gue mau dia berubah nanti jadi perempuan yang baik"Gumam Kana.

Entahlah Arlan merasa agak janggal dengan ucapan Kana, kenapa terlihat sangat serius. Tapi Arlan mencoba berpikir positif aja.

"Ah, bahas yang lain aja ka, aneh tau enggak"ujar arlan.

Akhirnya obrolan mereka berlanjut ke topik lain, seperti lucu-lucuan, dan masalah tugas, jika kalian bertanya kemana Rayan? Dia hari ini sampai 1 Minggu kedepan ada tanding futsal.

Jadi kemungkinan selama seminggu ini Kana dan Rayan akan LDR-AN.

"Yaudah kebawah yok, udah bel"Ajak Arlan.

"Duluan aja"Tolak Kana.

"Kenapa? Lo ngapain lagi?"Tanya Arlan.

"Mau Merenungkan nasib ini"kekeh Kana, yang di baliknya menyimpan sejuta kesakitan.

Setelah berdebat akhirnya Arlan mengalah dia turun, dan Kana masih di rooftof, dia tersenyum sambil memutar tubuhnya dan menikmati keindahan alam yang baru ia rasakan setenang ini.

Kana menatap langit yang berwarna cerah, berbeda dengan suasana hati hati Kana yang berbanding terbalik.

"Ma, aku gak tau salah aku dimana" Kana menjeda ucapannya"aku juga bingung, karena setiap yang aku lakuin selalu salah didepan mata mama, cuman adek yang benar, aku dan adek itu sebenarnya anak kandung bukan sih? Aku mau mama sayang sama aku walau hanya 1 menit karena aku belum pernah rasain apa namanya kasih sayang seorang mama" monolog Kana sembari menatap langit.

******
"Kana jangan lupa, 1 Minggu lagi kamu ada olimpiade sains"bisik Bu Hasna.

Dengan senyum dibibirnya Kana mengangguk, dan Bu Hasna tersenyum dan lanjut berjalan.

Kana juga berjalan kekelas nya, Untungnya saat dia masuk guru mapel di jam ini belum masuk.

"Lo dari rooftof? Kok lama?"Tanya vila.

"Lagi, ngomong sama langit aja"kekeh kana.

"Kok ngeri ya? Dari tadi Lo cekikikan Mulu"ucap vila.

"Gue cuma mau nikmatin aja, selagi bisa"ucapan Kana penuh makna, tapi tak terlalu nampak sebab dia juga masih berusaha menyembunyikan nya.

"Iya-iya, eh katanya tadi Jamkos"ujar vila antusias.

"Oh iya?"Vila mengangguk.

"Yaudah Keperpustakaan yok"Ajak vila.

******
"Kamu rutin minum obatnya kan?"Tanya dokter itu.

"Iya"Alibi Kana.

"Tapi apa kamu tidak mau, melakukan pengobatan agar bisa di cegah, ini semakin lama semakin menyebar"jelas dokter itu.

"Tidak dok, saya tidak apa-apa"Jawab Kana semangat.

"Saya heran, biasanya jika ada kabar begini para pasien pasti terlihat putus asa, tapi kamu Semangat saya harap kamu bisa merubah keputusan kamu sebelum terlambat"ujar dokter itu.

Didalam taksi Kana, Merenungkan ucapan dokter itu, sebelum terlambat apa artinya Kana akan pergi jika menolak melakukan pengobatan? Tapi bukankah itu yang terbaik, artinya Kana tidak akan membuang banyak air mati lagi kan?

Itu sisi positif bagi Kana, sisi negatifnya Kana akan berpisah dengan sahabat yang paling ia sayang yaitu vila, juga 2 orang yang selalu mendukungnya Roy dan Arlan.

Ah, Kana tidak sadar bahwa taksi sudah berhenti didepan rumahnya.

"Makasih pak, maaf tadi saya bengong"Ucap Kana tak enak hati.

"Iya gakpapa mbak, terimakasih"Ucap supir dan berlalu meninggalkan rumah Kana. 

Kana masuk melihat keluarganya sedang berkumpul dengan canda tawa, tanpa memperdulikan kehadiran Kana.

Kana langsung menuju kamarnya, dia sempat berhenti saat mendengar makian dari papa dan mamanya.

Hati Kana serasa di tusuk ribuan jarum, sakit rasanya.

Semua apa yang di lontarkan orangtuanya sama seperti penyakitnya yang pelan-pelan membuatnya hilang.
******

Terkadang waktu itu berjalan lama bukan? Kadang lama sekali, saya pribadi pernah berfikir 1 Minggu adala 1 bulan dan 1 bulan adalah 1 tahun.

Tapi terkadang juga waktu itu berjalan dengan cepat, banyak juga perubahan, seperti Kana dan Rayan sikap Rayan sekarang sudah larut di beri jempol karena dia sekarang lebih memilih Kana daripada Keysa.

Jika kalian bertanya bagaimana dengan Keysa? Tentu saja dia dongkol dan dia tidak akan membiarkan hubungan Kana dan Rayan berlangsung baik-baik saja dengan lama.

Olimpiade sains? Kana menang mungkin disini tidak akan di ceritakan jelas bagaimana saat Kana di olimpiade.

Tapi hasilnya memuaskan, dia menang lagi.

Dan tentang uang hasilnya, ia titip kepada Bu Hasna, karena dia tidak percaya pada dirinya sendiri.

"Ini lucu buat kamu"Rayan memberikan Kana sebuah gantungan kunci.

"Makasih ray" ucap kan sambil tersenyum.

Mereka sekarang berada di mall, berjalan bersama seperti pasangan masa-masa SMA seperti mereka ini.

Tadi Kana sudah bermain Timezone, dan menonton film, dan berjalan mengelilingi mall, dia menghabiskan seharian ini penuh bersama rayan.

"Sekarang kita pulang?"Tanya rayan.

"Iya, kita pulang aja udah malam"Setuju Kana, lalu mereka berjalan keluar mall dan segera berlanjut pulang kerumah Kana.

Setelahnya Rayan juga kembali kerumahnya, dia seperti biasa menemukan rumahnya yang sepi dan sunyi, orang tua Rayan? Hidup masing-masing.

"Kakak pulang yey"

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NIHILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang