Albert J Moriarty : My Ex

𝄓 𝄕 𝄖 𝗣𝗥𝗢𝗟𝗢𝗚 ⵓ My Ex

Hey, still safe guys. This content is warn-NO! NEVERMIND 😆

(diharapkan pembaca yang belum berumur 15+ jangan membaca ya! Silakan cari cerita lain yang pas untukmu, terima kasih)

[ 🍷]

   Pria itu memandangmu kesal dan mengoceh dengan marah, "—aku sudah lelah dengan sikapmu! Aku tak bisa menahan nya! Aku mau kita putus!!"

   Empat kata terakhir yang diucapkan oleh pria yang berada di depanmu membuat dirimu terkekeh pelan.

   Kamu mengusap ujung bibirmu lalu mengeluarkan seringai yang membuat pria itu sedikit gemetar. "Baik. Aku turuti maumu, kita putus."

   BYURRR!!

   Tepat setelah kamu menyelesaikan kata-katamu, sebuah siraman cocktail membasahi wajahmu. Siraman itu berasal dari pria-yang sudah berstatus menjadi mantan pacarmu—yang saat ini ada di depanmu.

   Kamu tetap tenang, walaupun nyatanya di bawah meja kau mengepalkan tanganmu hingga buku-buku jarimu memutih. "Terima kasih atas siraman nya. Rasanya manis seperti sperma milikmu."

   Pria itu sedikit terkejut dibarengi dengan semburat merah muda di pipi nya. Kamu tahu itu. Kamu lihat itu. Tapi yang kamu lakukan hanya diam-diam terkekeh pelan.

   "Lalu, apa lagi yang kau lakukan disini? Mau one night stand  denganku?"

   Lagi-lagi pria itu terkejut hingga tersentak kecil. "Apa maksudmu? Kita sudah pernah melakukan lebih dari itu! Kau lupa?!" ucapnya dengan sedikit lantang.

   Kamu bangkit dari kursi lalu berjalan pelan menuju pria itu. Kamu membungkukkan badan lalu berbisik pelan namun sensual di telinga pria itu, "Hei, kita ini sudah jadi mantan. Kau lupa?"

   Pria itu menjawab dengan gagap, "I—iya aku tahu! Tapi—"

   Kamu menaruh jari telunjuk di depan bibir pria itu. "Sssttt.... Aku belum menyelesaikan ucapanku, manis."

   Pria itu nampak kesal namun juga malu, dilihat dari pipinya yang memerah serta gelagatnya yang membuang muka ke arah lain.

   "Ya—ya sudah cepat selesaikan!"

   Kamu tersenyum lalu menjawab, "Kalau begitu, bagaimana kalau kita hentikan pembicaraan ini dan menyelesaikan nya di ranjang yang hangat, wahai mantan kekasihku?"

To be continued...
Apa yang kamu lakukan selanjutnya? Menghentikan pembicaraan lalu pulang ke rumah dan berendam air panas di bath up atau... Melanjutkan pembicaraan di ranjang yang hangat bersama mantan kekasihmu?