{END} A sickly and weak female partner dressed as a controlling villain

Chapter 42

    Tidak apa-apa untuk saling memandang sebentar.

    Huo Zi berkata, “Kalau begitu kita siap untuk memulai?”

    “Ya.”

    NPC: “Aku akan membantumu waktu, mulai.”

    Huo Zi menatap Yan Jian yang sedang duduk di kursi roda, Yan Jian mengangkat kepalanya.

    Dari detik pertama, Huo Zi menatap matanya. Ada cahaya redup di matanya yang gelap, sangat dalam.

    Hitam memiliki keuntungan menjadi hitam, dan dapat menyembunyikan ekspresi. Huo Zi berpikir bahwa jika itu adalah lingkungan yang cerah, mungkin agak memalukan untuk saling memandang untuk waktu yang lama.

    Tapi kegelapan tidak bisa menghentikan mata.

    Huo Zi bisa merasakan bahwa dia menatapnya dengan lugas dan tanpa malu-malu.

    Telinganya sedikit panas, mencoba mengabaikan tatapannya yang mengganggu.

    Ruang rahasia sangat sunyi, Anda dapat mendengar sedikit napas mereka, dan Anda dapat samar-samar mendengar suara orang lain di luar.

    Huo Zi tidak menunggu terlalu lama selama satu menit, dan merasa bahwa satu menit terlalu lama.

    “Apakah kamu lelah karena menundukkan kepala?” Yan Jin bertanya.

    Huo Zi kemudian ingat bahwa NPC tidak mengatakan bahwa dia tidak dapat berbicara.

    "Sepertinya." Menurunkan kepalanya benar-benar lelah, dan dia tiba-tiba bersimpati dengan orang-orang jangkung itu, seperti anjing.

    Yan Jin: "Kalau begitu ubahlah."

    Sebelum Huo Zi mengerti apa arti "perubahan", Yan Jin berdiri.

    Keduanya menjaga pandangan mereka tetap berhubungan dari awal hingga akhir, dan Huo Zi secara alami mengangkat kepalanya saat dia berdiri. Postur mereka dipertukarkan.

    NPC: "Kamu tidak bisa berdiri."

    Yan Jin: "Saya merasa kasihan pada istri saya dengan kepala tertunduk, mencoba berdiri sendiri. Ini adalah keajaiban medis. Dapat dikatakan telah memindahkan hantu dan dewa . Bagaimanapun, ini adalah fenomena supernatural."

    Huo Zi geli dengan omong kosongnya: "Itu benar."

    Kemudian, dia kemudian menyadari bahwa dia langsung memanggilnya "istri".

    Setelah Yan Jin berdiri, keduanya lebih dekat dari sebelumnya.

    Gadis itu menatapnya, senyum di matanya mengembun karena reaksi yang tiba-tiba. Bibir lembut itu tepat di depan matanya, tak berdaya. Dalam kegelapan, napasnya berhenti, dan jakunnya berguling.

    NPC: "..."

    sepertinya masuk akal.

    Dia tidak bisa menghentikan mereka, dia hanya bisa meyakinkan dirinya sendiri.

    Konfrontasi satu menit akhirnya berakhir, dan NPC memberikan petunjuk.

    "Salah satu dari kalian... adalah hantu!" Nada suram itu penuh atmosfer.

    Huo Zi: "Itu dia?"

    Yan Jin: "Itu dia?"

    Keduanya berkata hampir bersamaan.

    Huo Zi merasa bahwa mereka membuang-buang waktu mereka di sini untuk apa-apa, dan mereka mendapat petunjuk bahwa mereka akan tahu ketika mereka memikirkannya.