PROLOG

7 1 0
                                    

"Berhenti sekolah dan cari uang." bentak sang ayah

"Aku tidak mau."

Plak..

"Anak kurang ngajar, kamu mau ayahmu mati hah."

"Itu salah ayah sendiri."

"Berani melawan kamu sama ayah."

Plakk..

Skip..

"Apa apaan kamu mas."

"Kau jangan ikut campur wanita jelek."

Skip...

"Hai Nes, gue Anya." Anya menjulurkan tanganya. Anes mendongkak dan menatap wanita yang baru ia kenal itu dengan tatapan datar. "Anes." jawabnya kemudian kembali menyeruput minumannya

Skip..

"Maaf." Anes menunduk meminta maaf saat menambrak seseorang lalu pergi begitu saja

"Uang gue,.. uang gue dimana? Woii jangan lari lo."

Skip..

"Ini."

"Hanya segini? Ini baru bungga, ngerti."

Skip..

"1 2 ..."

Anes telah bersiap siap untuk menembak seseorang yang sekarang ada di hadapannya

"Tembak dia."

"Anya." batinnya. Anes menatap Anya dengan tatap datar. Kini dia menurunkan pistol yang ada di tangannya

***

"Ginjal?"

Percikan darah telah mengenai wajahnya dan juga pakaiannya.
........................................................................

"Gue gak perduli dengan dia, yang terpenting, hari ini gue harus dapat ginjal." Ania tertawa di hadapan Amel

"Ania gue mohon jangan lakuin ini, dia sahabat lo," ujar Amel sembari berusaha membuka tali yang terikat di tangannya

"Gue gak perduli. Tembak dia." suruh Amel pada lelaki bertopeng itu dan satu tembakan lolos mengenai jantung Lisa



I DON'T CARE [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang