Desir angin berhembus kesana kemari. Seolah ingin menemani sang puan yang tengah terhanyut sedih. Bahkan awanpun ikut merasakan dengan menutupi gemerlap bintang menjadi langit yang sunyi. Menaruh ada kepada sang tuan, itu sungguh menyakitkan. Disinilah sang puan terduduk, menyusun elegi untuk tuan-Nya yang meninggalkan tanpa kembali
-dapacci-