Part 3

1 0 0
                                    


Fajar pagi mulai menyambut. Sinarnya yang begitu cerah menambah kehangatan pagi itu. Terdengar kicauan burung yang memulai aktifitas pagi mereka. Bunga beranjak dari tidurnya dan segera merapikan tempat tidur. Ibunya sudah terlihat sibuk di dapur untuk menyiapkan makan pagi.

"hemm.. ibu masak apa pagi ini?" Tanya Bunga sembari mengagetkan ibunya.

"eh, Bunga. Ini ibu masak capcay sosis sama bandeng goreng nak. Kamu mandi dulu sana" jawab ibu.

"wah, enak nih kayaknya." Bunga mencium masakan ibu yang enak setelah itu pergi ke kamar mandi.

Hari ini Bunga libur sekolah, jadi dia mau bantu ibu dirumah. Dia membatu ibu menyapu, mengepel, dan membersihkan halaman rumah. Bunga memang anak yang rajin. Sore harinya Bunga disuruh ibunya pergi ke toko membeli bahan untuk membuat kue, karena mau ada acara di rumahnya. Bunga pun berangkat ke toko yang jaraknya agak jauh dari rumahnya dengan naik motor. Sampai di toko, Bunga membeli sesuai dengan apa yang di pesan oleh ibu. Saat itu tokonya sedang sepi pembeli. Tapi, tiba-tiba datang seorang cowok bersama cewek yang bagi Bunga dia tidak asing. Bunga kaget melihatnya.

Saat itu pula jantung Bunga mulai berdebar hebat. Ya, cowok itu adalah Rio. Rio datang ke toko itu bersama adik perempuannya. Namanya Lina. Saat itu Lina tersenyum melihat Bunga. Bunga pun membalas senyuman Lina. Tapi Rio mengacuhkan Bunga. Bunga pun pura-pura tidak melihat Rio walaupun jantung Bunga terus berdetak dengan hebat. Bunga pun langsung pergi untuk pulang. Di jalan Bunga masih memikirkan kejadian tadi. Dia merasa ingin menyapa Rio, tapi dia tidak bisa untuk membuka mulut.

BUNGA DI UJUNG MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang