not a bad boy

1.1K 133 17
                                    

Sejak dulu sudah Lisa perhatikan pemuda itu. Teman kelasnya yang super ganteng tapi bad boy-nya minta ampun. Tidak menghormati guru apalagi pelajaran. Hobinya merokok atau membolos kelas. Ganteng sih, tapi kelakuan minus. Namanya Haruto.

Satu alasan mengapa Lisa masih memperhatikannya hingga saat ini adalah mereka satu sekolah sejak TK. Rumah mereka memang tidak berdekatan, tapi Lisa kenal dengan keluarganya.

Lisa ingat saat kecil sering bermain ke rumah pemuda itu. Kedua orang tuanya sangat baik, mainannya lengkap dan dia juga senang berbagi. Saking seringnya bersama, Lisa sering diejek berpacaran dengannya oleh teman-teman SD.

Tapi, Lisa tidak peduli. Dia tetap menikmati kebersamaan dengan Haruto setiap sepulang sekolah. Terkadang mereka main PS bersama, main rumah-rumahan, naik sepedaan, main lari-larian atau bahkan sampai bermain ke sungai bersama. Lisa merasa nyaman dengan Haruto begitupun sebaliknya. Haruto anak tunggal yang menjadi kesayangan kedua orang tuanya. Terkadang Lisa iri dengan kehidupan Haruto yang sempurna. Semua serba ada dan lengkap.

Menginjak kelas 5 SD, Lisa akhirnya sadar bahwa Haruto tidak sebahagia itu. Temannya itu mulai jarang masuk sekolah karena Ibunya sakit-sakitan. Haruto juga mulai terlihat murung belakangan meski masih sering pulang bareng Lisa.

Ketika mereka naik kelas 6, berita menyedihkan terdengar, bahwa Ibu Haruto meninggal dunia. Hal itu membuat Lisa sadar, betapa kebahagiaan itu tidak hanya dilihat dari materi, melainkan kebahagiaan yang sebenarnya ada pada hati dan pikiran.

Setelah kejadian menyedihkan itu, Haruto jarang keluar rumah. Dia tidak pernah lagi bersama dengan Lisa. Dan Lisa sendiri mulai menikmati lingkarang pertemanan barunya dengan anak perempuan sebayanya. Lisa mulai meninggalkan dan melupakan Haruto. Dan mirisnya, Haruto juga melakukan hal yang sama. Melupakan Lisa.

Tapi dibalik semua itu, ada yang tidak berubah, bahwa Lisa masih terus memperhatikan Haruto.

Menginjak usia remaja, Ayah Haruto menikah lagi. Sayangnya yang Lisa lihat bukannya Haruto kembali menjadi bahagia seperti sebelumnya, sebaliknya pemuda itu mulai mengenalkan dirinya dengan pergaulan buruk bersama lingkaran pertemanan yang tidak sehat.

Haruto mulai merokok, mulai tidak senang sekolah dan sering membolos, mungkin juga dia mulai mencoba minuman keras, Lisa tidak tahu pasti hanya curiga. Pasalnya Haruto pernah masuk kelas dengan mata merah dan tertawa sendiri kemudian berakhir melawan guru.

Haruto juga terlihat sering berkumpul dengan anak-anak yang terkenal nakal di sekolah. Dalam sebulan dia bisa terlibat tawuran sampai tiga kali dan itu sama sekali tidak membuatnya kapok.

Meski begitu, Lisa masih memperhatikannya, juga dalam hati berdoa, berharap suatu saat nanti teman kecilnya itu akan kembali menemukan kebahagiaan yang diinginkannya.

***

"Halo, Om."

Lisa terkejut sekaligus senang bertemu dengan Ayah Haruto di sekolah. Setelah bertahun-tahun akhirnya bisa bertemu kembali.

"Saya Lisa, Om. Inget gak dulu Lisa sering main bareng Ruto di rumah, Om."

Pria paruh baya itu kemudian tersenyum lebar mendengar Lisa.
"Inget dong. Anaknya Pak Jiyong, kan?"

Lisa mengangguk mengiyakan lalu menyalami tangan Ayah Haruto ramah.

"Lama gak ketemu, Om."

"Iya, kamu gak pernah main ke rumah lagi. Kenapa gak bareng Ruto lagi?"

Mendengar itu, Lisa hanya bisa senyum-senyum. Mau bagaimana lagi, jangankan mengajak main, Haruto bahkan tidak pernah mengajaknya bicara.

"Ruto nilainya anjlok, Lis. Kamu kenapa gak belajar bareng dia? Anak itu cuma tahunya bikin malu saja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Haruto x Lisa OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang