Sorry for typo or Error typing
tegur jika ada kesalahan! Jangan sungkan berkeritik sesuai standar![READER / NAME POV]
....
"Hai," suara gemuruh seorang pria bergema, mengalir dengan kehalusan yang tak terduga. Suara itu, seolah-olah berasal dari bayangan di belakangku—oh, tunggu sebentar, apakah kalian bingung apa yang terjadi sekarang? Baiklah, izinkan aku untuk menjelaskan.
Beberapa saat lalu, pada saat jam pulang sekolah tepat pukul 18.00, ketika matahari terbenam dan sinarnya yang tersisa menembus jendela-jendela sekolah, memantulkan cahaya yang mempesona melalui lorong-lorong yang sepi. Suasana sore itu benar-benar berbeda dari yang lain, damai. Aku sedang membuka lokerku untuk mengambil barang-barang pulang, tapi tiba-tiba aku menemukan sesuatu yang jelas terselip di antara buku-buku yang teratur rapi di dalamnya. Penasaran, aku mengambilnya untuk diperiksa—ini apa? Aku yakin aku tidak pernah memiliki ini sebelumnya.
Setelah aku perhatikan, ternyata itu adalah sebuah surat cinta, dengan tampilan yang menggemaskan: berwarna pink pucat dengan stiker hati yang menempelinya. Ya ampun, ini terjadi lagi. Aku bahkan bingung bagaimana caranya mereka bisa memasukkan surat ini ke dalam lokerku? Padahal, kuncinya ada padaku. Sungguh membingungkan.
Dan kemudian, ada juga yang memberikannya padaku dengan terang-terangan—ya, berbagai macam cara. Kali ini, aku tertarik pada nama surat tersebut karena tampilannya yang sederhana, tidak mencolok seperti biasanya, namun berhasil mengisi isi keingintahuanku.
'Kaisuke'
Nama itu seperti deja vu bagiku, seolah telah berkumandang di telingaku berkali-kali, namun pikiranku masih terombang-ambing, tak mampu merangkai kenangan akan pemiliknya. Dengan beban pikiran yang semakin bertambah, akhirnya aku memutuskan untuk membuka surat tersebut.
Dan terjadilah kejutan besar! Sebuah keanehan tersimpan di dalamnya; sebuah surat cinta yang hanya menuliskan satu baris kata. Sungguh, lebih baik hadapi langsung— dari pada begini seperti ini... huhhh tidak gentelmen.
'Temui aku di taman belakang sekolah'
Aku terkejut, bingung, dan mulai terguncang oleh kecemasan yang tak terduga. Seberapa jarangkah sebuah surat cinta sependek ini? Bahkan, sepertinya ini lebih mirip sebuah undangan daripada surat cinta. Pikiranku yang tadi terhimpit oleh kebimbangan, tiba-tiba mulai bekerja dengan cepat. Aku ingat siapa orang ini. Tapi mengapa dia memilih cara yang seperti ini untuk mengirim pesan? Mengapa surat ini terlihat begitu sederhana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku pamit | Baji Kaisuke (TR) X Reader
Novela JuvenilDia berpamitan untuk pergi selamanya bersama kenangan kenangan indah yang pernah terukir dalam sejarah dunia.