#3 Dev dan Zel

12 1 0
                                    

Pak Joko guru mata pelajaran matematika sudah berdiri di depan papan tulis menerangkan rumus yang bahkan tidak dapat diketahui oleh Zela.

Sudah kesekian kalinya Zela menguap dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya sendiri.

Dulu waktu SD dia sangat suka pelajaran matematika tetapi itu sudah tidak berlaku padanya saat koefisien x dan y menyerang.

Dibelakang terlihat Devan sedang memperhatikan pak Joko.Raut mukanya sangat serius kadang ia juga menganggukkan kepala mengerti .

Zela tertangkap basah oleh Devan karena melihatnya terlalu lama. Segera ia memalingkan wajahnya kearah papan tulis sedangkan Devan mengangkat bahu acuh.

"Eh Joko sialan lo kampret"umpat Dul agak keras karena Joko tidak sengaja melemparkan Tipx dikepala Dul

Pak Joko yang merasa namanya disebut segera menoleh ke belakang "Dul kamu tadi kampret tin saya?"ucapnya sambil menunjuk diri sendiri.

Dul menggeleng cepat sambil menunjuk Joko yang duduk di bangku belakangnya " Joko yang saya maksud dia pak bukan bapak"

"Saya ini belum bapak-bapak"ucap guru yang diketahui sedang betah menjomblo padahal umurnya sudah tidak lagi muda

"Maaf om" ucap Joko menundukkan kepala dan diiringi tawa seluruh seisi kelas.Pak Joko pun ikut tertawa terbahak-bahak mendengar sebutan om dari muridnya yang satu itu.

Zela menggeleng kan kepala heran dengan kelasnya yang begitu receh.

_

Bel pelajaran jam ketiga berbunyi satu menit yang lalu.Pak Joko Baru saja keluar dari kelas selesai membereskan buku-bukunya.
Kelas kembali ramai dengan celoteh temannya yang tak ada habisnya.

Biasanya Zela akan ikutan menghibah bersama Dul dan Kepin dibelakang tetapi karena moodnya berantakan ia hanya duduk di bangkunya dengan tenang.

Karin yang disebelahnya sibuk membolak-balik halaman buku sampai Zela jengah melihatnya.
Bagaimana bisa setiap waktu dan menitnya digunakan untuk belajar.Zela sempat berpikir dibuat dari apa otak Karin itu.

Karin yang menyadari sahabatnya mulai bosan dia menutup buku paketnya dan mengfokuskan diri ke Zela dari raut mukanya Zela benar-benar bosan.

"Keperpustakaan yuk Zel sekali kita bolos"Ajakan luar biasa yang terucap dari bibir Karin membuat atensi Zela berpusat padanya.Sebenarnya Zela cukup tak percaya Karin mengajaknya untuk membolos.
Ini benar-benar momen langka yang harus diabadikan.

Tapi apakah perpus tempat yang tepat untuk dijadikan tempat pembolosan?
Bukan ide buruk Zela bisa tidur dengan nyenyak dan Karin bisa belajar dengan tenang.

Kombinasi yang sempurna

Zela menyetujui ajakan temannya itu dan baru saja dia berdiri, pak Joko kembali dengan membawa seorang siswi.Zela tidak mengenalnya mungkin anak kelas lain.Karin kembali ke tempat duduknya diiringi dengan Zela.Pak Joko benar-benar mengganggu rencana membolosnya.

"Anak anak sekolah kita kedatangan murid baru dan kalian akan mendapatkan teman baru jadi bapak harap kalian bisa menerimanya dengan senang hati"

Pak Joko mempersilahkan Siswa tersebut untuk memperkenalkan diri sendiri.Cantik dan manis itu yang menggambarkannya.

"Salam kenal semuanya aku Naraya Aulea Shanika pindahan dari sekolah Rembulan semoga kita bisa berteman dengan baik"ucapnya tersenyum manis hingga memperlihatkan lesung pipinya

"Silahkan kamu duduk di bangku sebelah Sheyna "kata pak Joko dan langsung keluar dari kelas.

Banyak anak cowok yang memuji secara terang-terangan kepada Nara seperti berbie lah kayak bidadari jatuh dari langit lah. Karin yang disebelahnya berkata "Cantik Zel bakal kegeser deh nama kita di list anak paling cantik"
Zela hanya tersenyum tipis sedangkan Karin  masih cengengesan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dev dan ZelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang