"Yaaa!! Kau laki-laki tidak tau malu setelah semua yang ku berikan sekarang kau malah pergi dengan sahabatku. Dasar manusia tidak bisa diuntung" ucap gadis muda itu yang sedang duduk dipinggir danau yang sepi dan dalam keadaan mabuk.
"Gadis yang malang" seorang laki-laki berparas tampan ini , hanya berdiri sambil melihat gadis tersebut tanpa berniat untuk bertanya apa yang terjadi.
"Arghhh!! Aku lelah akan hidupku. Uangku telah terbuang sia-sia demi pria sinting itu dan juga sahabatku telah merebutnya. Sampah!!" Dia pun terus-terusan meneguk botol alkohol yang dipegangnya.
Gadis itu berdiri dan berjalan sempoyongan menuju ke arah danau. Membuat pria tadi sedikit panik.
"Tidak , tidak mungkin dia akan bunuh diri begitu saja"
Gadis itu semakin dekat dengan danau gadis itu tertawa seperti orang yang sedang kerasukan.
"Ahaahaa , sungguh menyenangkan bagi kalian mempermainkan aku. Aku sudah lelah dengan hidupku , rasanya bernapas saja sudah tidak ada gunanya lagi"
Habis berkata demikian gadis itu langsung melompat ke danau.
Pria itu pun berlari lalu melompat juga ke dalam danau , dia meraih gadis tersebut lalu membawanya ke daratan. Gadis itu tidak sadarkan diri.
"Apakah dia mati?"
"Yaa , nona sadarlah" pria itu menepuk-nepuk pipinya dan gadis itu terbatuk dan tidak sengaja menyemburkan air ke wajah pria tadi.
"Uhuk uhukk"
"Wajah tampanku jadi ternodai karenamu"
"Kau siapa , jangan macam-macam denganku"
"Manusia tidak tau terima kasih , masih untung kau kutolong"
Gadis itu pun duduk dan memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Shhh , kepalaku. Aku tidak meminta mu menolongku" gadis itu berbicara sambil menunjuk-nunjuk dada pria itu.
"Setidaknya kau harus berterima kasih berkatku hidupmu masih berlanjut"
"Bla bla bla aku tak peduli, awass kau menghalangi jalanku" gadis itu berdiri lalu hampir terhuyung jatuh.
"Dasar manusia"
"Diam!! Kau sangat berisik , kau berbicara seperti kau bukan manusia saja"
Gadis itu lalu berjalan dalam keadaan basah kuyub , percobaan bunuh dirinya malam ini digagalkan oleh seorang pria yang tak dikenalnya.
Semakin jauh jaraknya dengan pria itu dan kepalanya terasa berat , tak lama dia pun pingsan di jalan setapak yang ada di danau itu.
"Hoammm, akh badanku rasanya sakit semua" gadis itu, Elina Park. Gadis yang hampir saja menjemput ajalnya semalam di danau.
"Baguslah kau sudah bangun?"
"Hah?" Kaget elina.
"Kau siapa?! Kau penculik?! Kau menculikku?!" Tuduhnya beruntun.
"Dasar tidak tau terima kasih. Aku yang menolongmu semalam di danau , kau yang hampir mati tenggelam di danau lalu setelah ku selamatkan kau tidak berterima kasih dan kau malah pergi meninggalkan ku dan pingsan di jalan. Masih untung aku mau memungutmu" pria itu lalu meletakkan nampan berisi segelas susu dan sepotong roti kepada elina.
"Makanlah dan segera pulang kerumahmu"
"Kau ini siapa berani menyuruhku? Dasar laki-laki tidak jelas." Walaupun berkata demikian elina tetap saja menyantap sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel
Fanfiction"kenapa kau selalu membawa payung itu?" "takut turun hujan lah" "yaa maksudku" "tidak perlu banyak tanya" "hih dasar aneh"