III

13 4 0
                                    

"Kau tidak bisa menyalahkan takdir atas apa yang terjadi, cobalah untuk ikhlas dan menerimanya. Kau harus terus hidup untuk melihat seberapa besar karya Tuhan dalam diri juga hidupmu"

-Shoon.prk-

"Apa tujuanmu membawa ku ke taman sepagi ini Sunghoon?"

"Agar kau berolahraga dan meregangkan badanmu yang kaku itu"

"Kau pikir aku tidak bisa olahraga sendiri dirumahku hah?"

"Ini supaya kau juga bisa menghirup udara segar , agar pikiran dan hatimu tenang"

Elina diam dan tak menyahut lagi omongan Sunghoon , membuat pria itu menoleh kepada Elina.

"Hmm kau benar setidaknya aku sedikit melupakan kesedihanku" ucap Elina sambil memejamkan matanya dan menghirup udara segar pagi hari.

Sunghoon tersenyum melihat gadis itu yang memang kelihatan lebih tenang daripada hari kemarin.

"Kau memang gadis yang kuat Elina" Sunghoon mengusap kepala Elina.

Elina membuka matanya saat merasakan tangan seseorang mengusap rambutnya.

"Singkirkan tanganmu dari kepalaku" sinis Elina.

"Iya baiklah" Sunghoon pun berhenti mengusap kepala Elina.



Kedua orang ini berjalan menyusuri taman , menikmati udara yang segara.

"Tolongggg!!" Teriak seseorang membuat atensi Sunghoon dan Elina teralihkan.

"Apa kau dengar?" Tanya Sunghoon.

"Iya dengar"

"Ayo kita cari sumber suaranya , siapa tahu kita bisa menolongnya" Sunghoon menarik tangan Elina.

"Ahh tidak mau , kau saja sendiri" Elina menarik kembali tangannya.

"Ckk cepat" Sunghoon pun tetap menarik tangan Elina untuk berlari.









"Apa yang terjadi denganmu pak?" Tanya Sunghoon masih memegang tangan Elina.

"Ini nak , saya ingin cepat kerumah sakit karena istri saya sebentar lagi melahirkan tapi tidak ada seorang pun yang memberi tumpangan kepada kami" ucapnya dengan wajah putus asa.

"Elina ayo tolong mereka , kau kan membawa mobil. Bagaimana kalau kau saja yang memberi tumpangan." Perintah Sunghoon sambil berbisik.

"Tidak tidak bagaimana kalau nanti dia melahirkan di mobilku, siapa yang akan membersihkan darah-darahnya" jawab Elina juga sambil berbisik.

"Tidak akan , ayo cepat kita tolong mereka" finish Sunghoon.

Tanpa persetujuan Elina , Sunghoon membantu bapak itu memapah istrinya untuk berdiri dan menyuruh Elina mengambil mobilnya.

"Elina cepat ambil mobilmu" ucap Sunghoon.

"Ayo pak saya bantu bapak untuk memapah istri bapak" katanya lagi kepada bapak tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang