Wine vintage berusia 45 tahun yang disajikan hanya untuk para tamu VVIP di pesta perayaan malam ini terasa lebih lezat dari yang Lucius Malfoy miliki di Malfoy Manor.
Dia mungkin berdiri diujung ruangan, namun mata tajamnya menyapu seluruh ballroom yang dihias megah dengan pencahayaan berwarna keemasan yang terlihat murahan dimatanya namun dia tidak memberi komentar apapun sepanjang malam.
Luar biasa.
Dagunya terangkat bangga dan jubah formalnya terlihat lebih mahal dibanding budget yang dikeluarkan kementrian untuk acara malam ini, tongkat sihir berkepala ular miliknya yang baru digenggam erat ditangan kanannya.
“nice to see you here Lord Malfoy” suara parau itu membuat Lucius mengangkat sebelah alisnya dan melirik tajam dari ujung matanya namun tidak menoleh sepenuhnya pada Perseus Parkinson yang memegang gelas kristal berisi cairan anggur yang serupa namun tak sama dengan miliknya.
“Why, yes Parkinson. Tidak bisa kututupi jika aku sedikit terkejut melihat kau ada disini malam ini” balas sang Malfoy Patriar datar dan terdengar tawa ringan dari bibir pria yang dulu berambut hitam namun kini kepalanya penuh dengan rambut abu-abu
“Kurasa Kementrian tidak bisa begitu saja mengabaikan para keluarga 28 suci, benar?” kali ini Lucius yang mendengus hampir tertawa
“kenapa mendengus Malfoy? Apa kau masih merajuk karena nama Malfoy tak lagi berpengaruh seperti dulu?” Lucius menoleh pada Perseus dan menyeringai
“Aku masih bisa membeli jabatan manapun yang aku inginkan di Wizengamot, Parkinson. Jaga cara bicaramu padaku atau akan kupastikan tidak ada lagi undangan pesta manapun yang akan tertuju padamu” Parkinson terdiam, diam-diam merutuki Lucius dibalik nafasnya dan menyisip wine murahnya dengan jengkel.
“Bagaimana bisnismu? Kudengar kau membuka cabang baru di Amerika?” tanya Lucius seraya meletakkan gelas wine nya namun matanya masih menyapu ke depan ballroom.
Dia masih menatap wanita brunette yang berdiri menyapa para tamu dengan sikap tangguh sekaligus elegan dalam waktu yang bersamaan, Lucius mengangguk bangga pada gaun pilihan istrinya untuk menantunya kenakan malam ini.Menantunya terlihat seperti seorang Malfoy.
Pandangannya lalu beralih pada putranya yang juga berdiri tak terlalu jauh dari wanita itu, sedang berbincang dengan para temannya, Blaise Zabini, salah satu anak kembar yang tersisa dari keluarga Weasley dan Harry Bloody Potter.
Lucius mendengus.
Tidak terbayangkan olehnya reaksi leluhur keluarga Malfoy dan Black melihat penerusnya asik bercengkrama dengan keluarga Weasley.
“Oh yes, aku juga akan meresmikan cabang di Australia dalam waktu dekat. Lalu bagaimana denganmu? Kudengar kondisi Malfoy Industries semakin memburuk. Apa putramu masih terlalu sibuk dengan bisnis kecilnya?” dibanding sebuah pertanyaan, kalimat Perseus lebih terdengar seperti ejekan bagi seorang aristokrat seperti Lucius.
Oh ayolah, apa kalian lupa seperti apa Lucius saat Draco masih berusia 11 tahun?
A total jerk.
Namun tidak seperti Lucius yang bertindak dibalik tangan dan lebih ‘bersih’, seluruh kalangan para keluarga darah murni lebih tau bahwa Perseus Parkinson adalah bajingan licik yang kotor.
“No need Parkinson, Malfoy Industries akan tetap berdiri, Draco sudah memiliki banyak tanggung jawab ditangannya” jawab Lucius datar dengan seringaian tipis dan dia tidak lagi memiliki minat mendengarkan celoteh omong kosong ayah Pansy Parkinson disebelahnya meskipun Lucius bersumpah bahwa dia mendengar Perseus mengatakan bahwa perusahaan yang didirikan oleh putranya adalah sebuah perusaah perintis yang kecil dan tidak juga berkembang setelah bertahun-tahun.
Terima kasih pada Merlin bahwa putranya masih memiliki kesadaran diri yang tinggi dan tidak memilih menikah dengan Pansy.
Hanya Dumbledore di surga yang tahu apa yang akan terjadi pada Lucius saat ini jika Perseus Parkinson menjadi besannya.
“sebuah pencapaian besar untuk seorang muggleborn seperti dia untuk bisa menempati posisi Kepala DMLE di Kementrian, kukira yang bisa dia lakukan hanya mengoceh dan menggalang dana untuk club penyelamatan peri rumah dan manusia serigala miliknya” Lucius ingin menonjok pria disebelahnya hingga hidungnya yang besar itu patah dan tidak berbentuk namun dia tidak merespon apapun dan mengalihkan pandangannya menatap kearah panggung saat pembawa acara mengumumkan bahwa orang terpenting di acara malam itu akan memberi pidato pertamanya sebagai Kepala DMLE.
“sebuah kehormatan bagiku untuk menerima jabatan baru yang tentu saja memiliki lebih banyak tanggung jawab konstan dan efesiensiku akan banyak dipertaruhkan dalam posisi ini. Tapi aku akan berterima kasih untuk Menteri sihir, Kingsley Shacklebolt yang memberiku kesempatan ini—” dada Lucius membusung bangga mendengarkan wanita brunette diatas panggung itu berbicara dengan percaya diri, sambil berusaha menahan emosinya karena Perseus fucking Parkinson. disampingnya masih terus berbicara seakan-akan Lucius adalah lawan bicara yang menyenangkan.
“—kau yakin dia tidak menaruh amortentia pada putramu?karena—”
Sabar Lucius.
“Lalu untuk suamiku, Draco Malfoy yang selalu memberiku banyak dukungan saat dia sendiri cukup sibuk—” Malfoy senior itu melirik kearah putranya yang menyeringai kearah istrinya diatas panggung dengan mata berbinar.
“—coba lihat dia, aku bertaruh dia mendapat posisi ini karena dia sahabat Harry Potter—” Lucius menutup matanya.
Inhale, exhale Lucius.
Dia mencoba mempraktekan ajaran menantunya ketika Lucius merasa dia akan bertindak impulsif.
“juga Harry, dan Ron yang banyak mengajariku sejak hari pertama aku bergabung dengan kesatuan Auror Inggris” Lucius memutar matanya
Lebih tepatnya, menantunya itulah yang membantu dua berandal bodoh itu untuk bertahan hidup sejak hari pertama mereka bertemu pertama kalinya.
Lucius mencoba mengesampingkan perasaan tidak nyamannya karena namanya tidak disebut oleh menantunya.
“—dia bahkan tidak menyebut namamu—” kali ini Lucius menoleh cepat pada Perseus Parkinson yang masih berbicara namun matanya memandangi menantunya dengan tatapan aneh yang penuh nafsu.
“dan terakhir untuk Lucius dan Narcissa Malfoy, terima kasih karena selalu mendukungku” kalimat menantunya diakhiri dengan senyum kearah Lucius yang berhasil memadamkan api emosi yang siap Lucius layangkan kearah Parkinson.
Lucius mengangguk kaku dan menantunya melanjutkan pidatonya.
“Are you bloody done Parkinson?” tanya Lucius jengkel dan pria itu mengalihkan pandangannya dari menantunya dan menatap Lucius yang sudah mengarahkan sepenuhnya tubuhnya pada pria itu.
“huh? Why—” mata Perseus membulat lebar saat Lucius melangkah satu langkah lebih dekat dan posisi mereka hanya berjarak beberapa senti lalu menatap pria itu tajam.
“muggleborn atau bukan, wanita yang kau pandangi dengan mata menjijikanmu itu adalah menantuku, dan kau sedang berdiri disini, menyisip wine murahmu seakan kau adalah orang terpenting disini saat menantuku yang kau sebut memanfaatkan ketenaran Harry Potter itulah yang mengundangmu kesini agar kau bisa melihatnya menerima jabatan barunya sebagai Kepala Departemen terpenting di Kementrian Sihir setelah dia menjadi anggota Auror dengan pangkat bintang tertinggi selama bertahun-tahun. Jika dia memang menabur amortentia atau menuangkannya langsung ke tenggorokan putraku, aku akan dengan senang hati membantunya memegang tenggorokan putraku sendiri. Dia, Hermione Malfoy adalah Lady Malfoy selanjutnya, dia punya posisi yang lebih penting darimu dan nyawanya lebih berharga dari sampah sepertimu. Aku tidak peduli jika putrimu itu adalah sahabat menantu dan putraku, tapi katakan satu kalimat lagi tentang Hermione, tidak peduli apapun itu, aku akan memburumu Parkinson” ujung tongkat Lucius yang panas membakar perut Perseus seraya Lucius menekannya kedepan abdomen pria itu dengan tenaganya.
Perseus Parkinson harus mengingat pelajaran seperti ini saat dia berpikir ingin mencoba menganggu menantunya.
Setelah mengambil langkah mundur, Lucius meluruskan permukaan jubah depannya dan tanpa sepatah katapun, dia melenggang pergi meninggalkan Perseus yang memekik kesakitan karena permukaan kulit perut dan kemejanya yang sedikit terbakar membentuk lingkaran kecil namun Lucius tidak bisa lebih tidak peduli pada pria itu.
“kau bilang tidak pernah pergi ke pesta tanpa Cissy, tapi kulihat kau menikmati malam ini dengan Mr.Parkinson” ucap Hermione saat dia menuruni panggung dan langsung berjalan menuju Lucius setelah menyapa Draco.
“kami hanya terlibat sedikit obrolan my dear” jawab Lucius tanpa nada kasih sayang namun juga tidak terdengar dingin.
“Kalau begitu nikmati malam dingin sendirianmu ini father, sementara aku akan berdansa dengan Kepala Departemen DMLE yang seksi ini” Hermione menyikut Draco yang langsung mengaduh kesakitan
“Fine, tapi sepertinya aku akan menikmati malam panas di ranjang dengan istriku saja, jadi, this night is yours” Lucius berucap dengan seringaian dan Draco memberi gestur seakan dia akan muntah
“Dan tolong—jika kalian berniat melakukan sesuatu yang tidak pantas diluar kamar kalian, tolong rapalkan mantra senyap suara atau minimal tutupi tubuh kalian agar orang lain tidak bisa melihatnya. Aku akan menggantungmu Draco, jika cucu-cucuku sampai harus melihat pemandangan seperti itu” mata Draco membulat dan pipi Hermione memerah namun Lucius menyeringai puas
“yes father” jawab Draco pelan ditutupi rasa malu.
Lucius berjalan menuju perapian dan saat dia berbalik, dia bertatapan dengan Hermione yang tersenyum tipis sambil bergumam 'thank you' tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keeping Up with The Malfoys
NouvellesWARNING! Cerita ini mengandung: 1 % Angst 20% Drama 29% Fluff 500000000000% Lucius mencoba menggunakan barang muggle