Wake me up when september ends - Green Day
SEPTEMBER, 2015
"Tentang rasa yang ku pikir takkan ada harapan, tentang perasaan yang ku pikir takkan ada balasan, tentang pertanyaan yang ku pikir takkan ada jawaban, tentang aku yang bertahan, tentang kamu yang berjuang sendirian, tentang rasa yang ku pikir takkan ada harapan, tentang kita yang tak tau apa arti sebenarnya kebersamaan. Aku yang hanya bisa bertahan sampai disini, dan kamu masih terus sendiri berjuang dan bertahan bersamaan.
Kamu rindu ku, perkenalan singkat itu Menjadi saksi untuk kebahagiaan kita. Tak terbendung lagi tawa bahagia. Hanya sebentar, setelahnya berganti menjadi rintihan sendu.
Mau bagaimana dan siapapun yang berjuang atau bertahan takkan ada yang bisa untuk terus melaju. Hanya sampai sini jalan kita, tak ada untuk kisah yang baru. Tak ada untuk kenangan baru. Jadi, jangan serakah dalam masalah waktu. Akan ada saat nya aku yang berjuang dan kamu yang bertahan, dan kita bersama. Maaf, aku tak bisa lagi bertahan untuk berjuang bersama mu
Terimakasih Zee, untuk waktu dan kenangan yang kamu berikan, kisah ini akan selalu aku rindu. aku tau ini brengsek. jadi, tolong benci aku sampai mati".
Surat sialan ini.
Berjuta pun ia membaca surat ini, ia tetap tak mengerti. Apa maksud nya dia tetap tak bisa mencerna apa maksud dari tulisan ini. Siapa yang berjuang dan siapa yang bertahan ?, ia tak mengerti. teka-teki sialan ini membuat diri nya tak bisa berbuat apapun untuk hidup nya. tepat satu tahun yang lalu, surat ini berada di tangan nya. Dia tersenyum kecut. sangat tidak masuk akal, padahal hari kemarin nya perempuan itu masih tersenyum dengan ceria pada nya dengan memamerkan kemampuan gitar nya yang baru dipelajari nya sebulan sebelumnya. dan esok nya dia sendiri dengan sepucuk surat yang membuat hidup nya lagi-lagi runtuh.
Dan apa ? perempuan itu meminta nya untuk membenci seumur hidup nya ? itu memang berengsek. perempuan itu tau dia tak akan pernah bisa membenci nya. dan sekarang malah dia yang membenci diri nya sendiri karena membiarkan perempuan itu pergi tanpa penjelasan pasti. dia sudah gila. Dia tak tahu harus berbuat apa. selama satu tahun ini setiap hari dia datang ke halte bus depan sekolah nya pukul 3 sore hanya untuk menunggu perempuan nya itu. perempuan itu janji akan datang pada jam dan tempat itu. Tapi perempuan itu tak akan pernah datang. ya, tak akan.
laki-laki itu menghela nafas panjang. ia mulai dari membuka jendela kamar nya lebar, memangkas habis rambut yang mulai panjang juga mencukur janggut dan kumis nya yang tak ia urus selama setahun ini, membersihkan kamar nya dan membuang semua kenangan nya dengan perempuan berengsek itu, bahkan gitar kesayangannya.
"gas ?" kakak perempuan nya datang menghampiri dan berdiri di depan nya dan tangan kakak nya meremas pelan pundak nya memberi energi lebih dan tersenyum hangat,
"kamu bisa ngelewatin nya gas, kamu ga sendiri, ada mbak". sedang laki-laki itu hanya mengangguk dan membalas senyuman kakak nya
" makasih mbak".
Dan sekarang lupakan lah, gas.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH YOU WERE HERE
RomanceDia pernah berkata, Bahagia itu tanggung jawab diri sendiri, diri sendiri yang menyatakan ingin bahagia atau tidak, ingin berlarut pada kesedihan atau tidak, ingin melupakan atau tidak. itu hanya pilihan hidup. dan itu tergantung diri sendiri. Dan d...