Bab 6 : sedikit penasaran

496 51 14
                                    

Hi! Happy Reading!

***

Kevin pov

Latihan hari ini ditunda, soalnya ada rapat kerjasama sama salah satu lembaga psikolog yang baru dan bakal menangani psikologi di pelatnas, itu sih yang gue denger dari beberapa staff yang seliweran kesana-kemari daritadi. Tapi apapun alasannya, yang jelas gue bersyukur dikasih jeda barang cuma sehari, yang penting bisa istirahat nih badan.

Dan untuk mengapresiasi libur, maka gue nggak kemana-mana melainkan santai di warung kaki lima deket pelatnas yang khusus jualan jus. Kalau bukan Fajar sama Rian yang ngajak, gue nggak bakal mau, tapi berhubung sekarang panas banget yaudah deh daripada jalan-jalan ke mall mending di Cipayung aja kan masih ada akhir pekan.

"Buru atuh mpin, mau minum jus apa? Keburu gosong nih gue berdiri disini," desak Fajar ke gue yang lagi bales-balesin chat temen gue yang ngajak main jetski.

Sekarang gue lagi antri di depan gerobak jus bareng sohib gue buat dapetin segelas jus segar.

"Emang udah gosong dari dulu muka lo." Jawab gue santai dan naruh hp gue kedalam saku hoodie gue lagi.

"Parah lo," Fajar masang muka datar.

"Emang cuma Rian yang ngertiin gue," katanya lagi.

"Lebay lo.." sahut Rian kalem.

"Tuh Jar, lihat kan? Bahkan Jombang aja nggak berpihak sama lo," makin menjadi-jadi hasrat gue untuk ngejek manusia kerdus yang satu ini.

"Yaudah buru Vin, haus nih." Fajar akhirnya kicep.

"Jus mangga aja deh," gue memutuskan untuk mesan jus mangga aja

"Oke mbak Asih, jus mangganya tiga, minum disini."

"Yuk Vin." Rian nepuk pundak gue.

Selesai pesan memesan jus, kita bertiga langsung masuk aja ke dalam buat nyari kursi, ini bisa dibilang cafe low budget anak-anak pelatnas. Tapi emang gue akui jusnya pas di lidah, nggak kemanisan nggak juga hambar, intinya enak.

Cuma ada rombongan kecil gue dan rombongan pratama yang duduk di ujung, kayaknya semua atlet lagi pada liburan kali ya? Entahlah.

Rombongan itu nggak lain dan nggak bukan junior-junior gue dari sektor tunggal putra dan ganda putra, sebagian dari mereka udah gue kenal soalnya gue dulu sering ikut Fajar buat ospek ala-ala ke mereka, tradisi.

Tapi ada satu hal yang bikin kelompok itu jadi beda.

"Itu cewek siapa sih?" Gue micingin mata dan nanya ke Fajar.

"Hah? Yang mana? Jangan halu Vin," sahut Fajar yang masih asik main hp.

Rian yang juga daritadi ngeliat langsung megang pipi Fajar dan ngarahin kepalanya ke arah yang gue maksud.

"Anjir Jom!"

"Lihat pake mata makanya Jar." Balas Rian santai lalu lepasin pegangannya.

"Loh? Siapa tuh? Kok gue baru liat?" Fajar heran dan akhirnya nanya hal yang sama.

"Kalo gue tahu ya jelas gue nggak nanya ama lo Fajar," kata gue sambil diam-diam merhatiin cewek tadi, dia akrab banget sama mereka semua.

"Temen main, mungkin?" Jawaban Rian masuk akal sih tapi kok baru sekarang? Atau mereka kenal di luar?

The Secret Of Us | Kevin Sanjaya SukamuljoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang