Bab 4 : Gara-gara Alvita

482 48 12
                                    

Hi! Happy Reading!

***

"Gue males Al.. Cari temen lain gih."

"Ayo dong Dine, Lisha lagi sibuk kursus masak, ini bokap gue pake acara ketinggalan id card lagi."

Gue mendelik ke arah Alvita yang lagi nyerocos ngajak gue buat nemenin dia ngantar id card bokap nya, gue lagi mager hari ini soalnya kemaren gue dikejar-kejar deadline jadi gue seharian ini pengen istirahat total, tapi si kampret ini malah datang ampe gedor-gedor pintu kamar gue.

"Kan ada jasa ojek online, tinggal titip atau lo naik ojek aja, gue pengen istirahat nih. Lo nggak lihat mata gue udah sebelas dua belas sama mata panda?" Gue nunjukin mata gue yang ada item-item nya di bawah mata.

"Dine ayo dong, mbak Dina juga udah kasih izin."

"Kata siapa?" Gue narik selimut buat tidur lagi.

"Gue telepon mbak Dina tadi, buruan ih bangun! Acara bokap gue bentar lagi!" Desak Alvita dan dia narik narik selimut yang gue pake.

Oke, kesabaran gue udah hilang. Bisa-bisanya nih orang desak-desak gue.

"Ih!!! Emang mau kemana sih hah?! Gue pengen tidur!"

"Pelatnas Cipayung!"

Tunggu! Dia barusan bilang apa? Pelatnas? Serius? Itu kan penangkaran bakat-bakat sekaligus penangkaran orang ganteng! Bisa ketemu idola nih, kesempatan bagus!

"Kenapa nggak ngomong dari tadi sih?! Berangkat kita!" Seru gue yang tiba-tiba ngerasa seger.

"Tadi katanya mau tidur." Sindir Alvita.

"Gue auto seger kalo udah menyangkut rumah para cowok-cowok halu gue."

"Dasar— buruan gue tunggu, kelamaan gue tinggal."

Dengan buru-buru gue pun siap-siap, gue nggak tahu kenapa bokapnya Alvita ke PBSI, setahu gue bokapnya ini psikolog senior dan udah beberapa kali pindah-pindah tempat kerja karena bokapnya ini hebat banget, itu yang gue tahu soalnya gue temenan sama anaknya jelas tahu. Setelah minta izin sama ibu sama bapak, gue dan Alvita berangkat.

Jodoh, i'm coming.

"Emang mau ngapain sih kesana?" Gue nanya ke Alvita yang lagi nyetir mobil.

"Bokap gue dapat panggilan buat menangani atlet di sana, kayaknya sih kontrak permanen tergantung bokap gue sih, mau tanda tangan atau nggak." Jawabnya.

"Hebat ya om Aldo, pengalaman nya banyak pasti."

"Ya gitu lah Din, tapi jadi jarang dirumah."

"Sama kayak bokap gue kok, makanya kalo libur gue sering dirumah bareng bokap ya meskipun berantem dulu."

Selama di perjalanan gue dan Alvita ngobrol dikit-dikit biar nggak bosan juga.

"Lo masih dm-an sama Bobby?"

"Masih sih kadang gue bales storynya dan kadang dia bales story gue."

The Secret Of Us | Kevin Sanjaya SukamuljoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang