Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar. Bayangan bayangan masa lalu kembali muncul dibenaknya membuatkan perasaan bersalahnya itu muncul"Mas"Jennie menghampiri Chaeyoung dengan membawa secangkir teh hangat.
"Terima kasih wifey"ujar Chaeyoung meminum teh hangat itu.
"Kamu ada masalah? Kenapa melamun hurm?"tanya Jennie
Chaeyoung menatap Jennie. Sepertinya sekarang waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya"Sepertinya aku tahu alasan bang Mingyu benci sama aku"
Jennie mengernyit bingung"Maksud kamu?"
"Kamu tahu kalo aku dulu sekolah disekolah yang sama seperti bang Mingyu bukan?"tanya Chaeyoung
Jennie mengangguk"Waktu sekolah itu juga bang Mingyu punya pacar. Kalo tidak salah namanya kak Hyeri tapi mereka putus gara gara kak Hyeri selingkuh"
Chaeyoung tersenyum miris"Kak Hyeri tidak selingkuh. Dia tulus mencintai bang Mingyu"
"Gimana kamu bisa tahu? Apa kamu tahu sekarang kak Hyeri dimana?"
Chaeyoung mengangguk"Dia sekarang udah bahagia diatas sana"ditatapnya langit malam yang menunjukkan bintang mengelilingi bulan
Jennie menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. Dia kaget"M-maksud mas,kak Hyeri udah tidak ada?"
"Hyeri Andika,sosok cewek yang tulus mencintai bang Mingyu. Bang Mingyu benci sama aku karna dia mikir aku selingkuhan kak Hyeri"
Deg
Jennie menatap suaminya itu dengan mata berkaca kaca"J-jadi kamu yang hancurin hubungan mereka?"
"Kak Hyeri hanya menganggap aku seperti adeknya begitu juga sebaliknya. Dia benaran tulus mencintai bang Mingyu"
"T-tapi bang Mingyu bilang kak Hyeri selingkuh"
"Waktu itu aku hanya menjadi pacar bohongan kak Hyeri. Kak Hyeri diagnosis punya sakit kanker dan waktunya udah tidak lama. Dia tidak ingin bang Mingyu sedih pas dia pergi makanya dia meminta aku untuk menjadi pacar bohongannya. Dia mau bang Mingyu benci dia agar bang Mingyu tidak sedih atas kepergiannya"jelas Chaeyoung
Air mata yang ada dipelupuk mata Jennie itu akhirnya mengalir keluar"Apa sekarang waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya sama bang Mingyu?"tanya Chaeyoung
Jennie mengangguk"Dia berhak tahu"sahutnya
"Tolong percayain aku"Chaeyoung menggenggam kedua tangan Jennie"Aku tidak pernah niatan buat menghancurkan hubungan mereka. Aku hanya mau membantu kak Hyeri"
Jennie mengangguk dan memeluk suaminya itu"Aku percayain mas"ujarnya membuatkan Chaeyoung bernafas lega.
:
:Jennie bersama Chaeyoung udah tiba dikuburan Hyeri. Jennie bahkan udah menghubungi Mingyu untuk menghampiri mereka disana.
"Assalamualaikum kak"Chaeyoung mengelus nisan itu dengan lembut
"Ngapain kalian mau gue kesini?"keduanya sontak menatap kearah Mingyu yang menghampiri mereka.
"Assalamualaikum bang"sapa Jennie
"Waalaikumussalam"sahut Mingyu
Chaeyoung bangkit dan menepuk pundak Mingyu"Aku tahu bang Mingyu benci aku karna pikir aku selingkuhan kak Hyeri bukan?"
"Ck,apaan si lo!"sahut Mingyu
Chaeyoung tersenyum tipis"Bang,ini kuburan kak Hyeri"
Mingyu menegang. Ditatapnya kuburan yang ada dihadapannya itu"A-apa yang terjadi?"tanya nya
Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar dan mula menjelaskan semuanya. Mingyu yang mendengar penjelasan dari Chaeyoung itu udah terisak kecil"Hiks kenapa kamu tidak jujur sama aku aja Hyer"isaknya mengelus nisan mantan pacarnya.
"Dan dia tinggalin ini buat bang Mingyu. Aku menyerahkan surat ini sekarang karna aku yakin sekarang waktu yang tepat. Aku juga mau minta maaf bang. Aku tidak ada niatan buat bikin kalian putus. Percaya aja sama kak Hyeri. Dia tulus cintain abang"Chaeyoung menepuk pundak Mingyu sekilas dan menggandeng Jennie pergi dari sana.
Mingyu menatap surat yang ada ditangannya itu. Hatinya sesak. Walaupun dia udah mempunyai tunangan,jauh dilubuk hatinya itu masih ada nama Hyeri disana. Hyeri merupakan cinta pertamanya bahkan Hyeri juga yang mengajarkannya arti cinta"Maafin aku Hyer"gumam Mingyu terduduk disamping kuburan.
****
Chaeyoung membawa Jennie ketaman. Dia libur makanya dia bisa menghabiskan waktu bersama istrinya itu"Aku berharap agar bang Mingyu bisa menerima semua ini"ujar Chaeyoung"Cinta mereka hebat ya. Kak Hyeri sanggup menderita agar bang Mingyu tidak sedih"ujar Jennie
"Jodoh sama kematian udah tertulis ditakdir hidup kita. Tuhan udah menuliskan garis takdir yang baik untuk kita dan kita harus bersyukur untuk semuanya"
Jennie mengangguk dan matanya melihat sesuatu yang membuatkan matanya berbinar binar"Hubby. Anak kamu ini pengen ice cream"rengeknya
"Ini yang mau dede bayinya apa bunda nya si?"
"Emangnya kenapa kalo aku yang mau? Kamu tidak mau beliin?!"ketus Jennie melepaskan gandengan Chaeyoung. Tolong mengerti,mood ibu hamil emang berbeda mulu>_<
"B-bukan wifey. Aku bercanda aja. Aku beliin sekarang ya"
"Beliin dua"sahut Jennie
"Huh?"
"Kenapa?! Tidak mau beliin?!"
"Eh,beli kok. Yuk"Chaeyoung menggandeng Jennie menghampiri toko ice cream membuatkan Jennie mengangguk antuasis
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Cinta✅
FanfictionPernikahan yang tidak direstui oleh sang Daddy namun pasangan itu tetap hidup bahagia bersama. Sang cowok tidak bisa membelikan sesuatu yang mahal buat sang istri namun dia tetap berusaha untuk membahagiakan sang istri. Akankah sang istri akan terus...