Prologue

93 36 80
                                    

****

"Lo ngapain sih, ngedeketin dia mulu. Gue, gak suka liatnya!" sungut cowok di hadapannya.

Sontak ia menaikan sebelah alis.

"Lah... emang lo siapa gue? Temen bukan, sahabat bukan, pacar? Apalagii," jawabnya santai seraya memainkan kuku.

Emosi si cowok itu pun menaik karna mendengar jawaban cewek dihadapannya.

"Lo itu pacar gue!" akunya dengan pd.

"Dihh... ngimpi lo?! Mana mau, gue sama cowok kek lo," ucap Aluna bergidik.

"Bacot. Dulu, lo sering ngejar ngejar gue," sindir Rama menatap Aluna.

Aluna mendengarnya terkekeh kecil, "itu dulu. Sekarang, mana mau gue ngejar lo lagi, gak ada kerjaan," ujar Aluna.

"Alahh... Udah deh ngaku aja, lo, masih suka kan sama gue. Pake ngeles segala lagi, dasar murahan," cibir Rama merendahkan.

Aluna menahan emosi mendengar perkataan Rama tadi, mengepalkan kedua tangannya di sisi rok sekolahnya.

"Oh ya? Gue, murahan ya... Emang, emang gue murahan," Jawab Aluna lirih menganggukkan kepala membenarkan perkataan Rama. "Kalo lo tau gue murahan. Terus, kenapa lo tadi ngaku ngaku pacar gue?" lanjutnya tersenyum mengejek.

Skakmat. Rama terdiam di tempat tak tahu harus menjawab apa.

"Dulu, pas gue ngejar ngejar lo, lo ngeliat gue dengan pandangan jijik, seolah olah gue ini mahluk yang paling menjijikan. Lo sering ngata ngatain gue," ucap Aluna menatap Rama kecewa.

"Dan sekarang, gue ngedekitin cowo lain, lo bilang gue murahan. Waras lo?!" sambungnya seraya terkekeh miris.

Rama hanya bisa diam, apa yang di katakan oleh Aluna itu semua benar.

"Bahkan, di saat gue kecelakaan aja, lo dan temen temen lo, gak ada tuh jengukin gue. Sekedar mampir dan tanya kondisi gue gimana? Atau apalah itu, gak ada tuh," ucap Aluna mengeluarkan unek uneknya yang sudah lama ingin ia katakan.

Rama di buat terdiam lagi, bahkan teman temannya pun yang sedang nongkrong di dekat kelas pojok, mendengar ucapan Aluna di buat terdiam.

"Napa diem lo, bisu?" cecar Aluna melihat keterdiaman cowok di hadapannya.

Setelah terdiam lama, akhirnya Rama pun berujar, "gue minta maaf. Gue tau, selama ini gue salah," ucap Rama menundukkan kepala.

"Huh, baru sadar lo? Baru minta maaf sekarang, kemana aja selama ini," ujar Aluna sinis. Rama tak menyerah, ia terus meminta maaf kepada Aluna.

"Plisss... Maafin gue lun," berusaha meraih tangan Aluna. Aluna yang risih pun menepis tangan cowok itu lalu menatap Rama datar.

"Gak ada yang perlu di maafin. Semuanya udah terlambat ram," ucap Aluna lirih.

"Dan inget, Aluna yang dulu udah berubah, dan itu semua, karna lo!" tekan Aluna menatap tajam Rama, setelah mengucapkan itu Aluna pun berlalu dari hadapan cowok itu.

****

Jangan lupa tinggalkan jejak sobat halu~
Vote & komennn~
See youuu👋🏻

ALUNA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang