5

48 28 56
                                    

-happy reading-

“Alisa tukang nyinyir, gue slek lo!”Aluna S

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alisa tukang nyinyir, gue slek lo!”
Aluna S.W


Sekarang Aluna dan Alisa berada di taman belakang rumah. Tadi, sehabis di marahi abis abisan oleh papa-nya dan mama-nya, Aluna langsung menarik tangan kakaknya itu ke taman untuk meminta penjelasan perihal tadi.

"Itu pasti ulah lo kan??" tuduh Aluna menatap tajam Alisa.

"Dihhh, gak ada kerjaan banget dong gue," sangkal Alisa sinis sambil bersedekap dada.

"Gak usah bohong lo!" hardik Aluna.

Pasalnya, tadi saat Alan memberikan ponsel ke dirinya di situ terpampang foto Aluna yang sedang merokok di belakang sekolah. Dan lebih parahnya lagi ponsel itu milik Alisa yang tak lain milik kakak keduanya ini.

"Gak, gak mungkin," ucap Aluna menggelengkan kepala sambil melihat foto yang ada di layar ponsel.

Semua keluarganya yang melihat reaksi Aluna seperti itu, mereka semakin yakin bahwa yang ada di foto itu adalah Aluna. Anaknya dan adiknya sendiri.

Mereka menatap Aluna tak percaya.

"Ini pasti editan,"

"Lo! Ini pasti lo yang edit kan?!" tunjuk Aluna ke kakak keduanya.

"Aluna! Tidak usah menuduh alisa, sudah jelas jelas itu foto kamu," seru Alga menatap tajam putrinya.

"Sekarang, mobil kamu papa sita!" putus Alga tegas. Lalu pria paruh baya itu berlalu meninggalkan anak dan istrinya di ruang keluarga.

Aluna membelalak tak terima.

"Mama gak nyangka kamu melakukan itu luna," ucap Ranti menggeleng menatap anak bungsunya tak percaya. "Mama gak pernah mengajarkan kamu seperti itu, mama kecewa sama kamu" lanjut Ranti, setelah mengatakan itu Ranti melengos pergi ke kamarnya.

Aluna terkekeh. "Aku lebih kecewa sama mama," ucap Aluna pelan.

"Karna mama gak percaya sama aku, kalo itu bukan luna," lirih Aluna tapi suara gadis itu masih terdengar oleh kakaknya dan Gio.

"Abang juga gak percaya sama aku?" tanya Aluna pada Alan. Saat Alan ingin menjawab perkataan Aluna, Aluna  menyelanya, "gak perlu jawab pun, aku tau jawaban abang," ujar gadis itu tersenyum miris.

"Gue tau ya, itu semua ulah lo," ucap Aluna kekeuh.

"Apaan sih lo, maen tuduh aja," tukas Alisa ngegas. Enak saja adiknya ini main tuduh dirinya, pikirnya.

"Huh, gimana rasanya di tuduh? Gak enak kan? Itu yang gue rasain, di saat gue di tuduh bahkan di fitnah sama lo," ungkap Aluna.

Alisa terdiam mendengarnya.

"Gue tanya, kalo bukan lo, terus lo dapet foto itu darimana?" tanya Aluna santai, Alisa gugup matanya menjelajah ke area taman, ia mencoba mencari alasan.

"Gak bisa jawab kan lo,"

"Awas aja! Sampai gue tau kalo itu ulah lo, gak akan segan segan gue ngelakuin sesuatu ke lo!" ancam Aluna tak main main dan menatap tajam kakaknya.

Setelah itu Aluna berlalu dari hadapan Alisa dengan amarah yang menggejolak. Alisa yang mendengar perkataan Aluna menjadi was was. Ia harus berhat-hati sekarang.

Saat Aluna melewati ruang tv, di sana ia melihat abangnya dan Gio yang tengah menatapnya. Aluna hanya acuh dan melanjutkan jalannya.

"Kesel banget gue," gerutu Aluna saat sudah di dalam kamar.

"Siapa sih, yang udah edit tuh foto, kurang kerjaan banget ngeditin foto gue," cerocos gadis itu kesal. "Gue tau, gue cantik. Tapi... yaa gak gitu juga lah ngeditnya," lanjutnya kepalang kesal.

"Mana mobil pake di sita lagi sama si alga," dengan tidak sopannya Aluna berucap seperti itu.

Aluna pun akhirnya memutuskan menelpon temannya untuk berangkat bareng ke sekolah. Saluran telepon tersambung dan terdengar suara Sonya.

"Halo," sapa Sonya dari sebrang sana.

"Halo, nya, besok sekolah berangkat bareng," balas Aluna.

"Lah, tumben banget lo,"

"Ohh, lo gak mau? Yaudah,"

"Ehh... Bukan gituu, maksud gue, tumben banget lo nebeng, biasanya kan pake mobil sendiri," jelas Sonya.

"Mobil gue di sita," balas Aluna singkat.

"WHATTT! KOK BISA??" jerit Sonya dari sebrang sana. Spontan, Aluna menjauhkan handphonenya.

"Ck. Besok gue ceritain, dah ya byee..." Langsung saja Aluna mematikan teleponnya.

Sudah di pastikan temannya sedang mencak mencak karna teleponnya asal di matikan saja oleh dirinya.

Ah sudahlah, mending ia tidur agar besok tidak kesiangan lagipula sekarang sudah jam 09.45 WIB dan besok juga ia ada rencana untuk mengerjai Alisa.

Aluna tertawa jahat, ia jadi tidak sabar untuk mengerjai si tukang nyinyir itu, pikirnya.

****

Jangan lupa tinggalkan jejak sobat halu~
Vote & komennnn~
See youuu👋🏻

ALUNA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang