"Ah.. Ah.. Ah.." Sakura mendesah tanpa henti saat Sasuke terus menghentak nya begitu dalam, mendongakkan kepalanya, Sakura memberikan akses agar Sasuke bisa menjelajahi leher jenjang nya untuk meninggalkan tanda.
Tubuhnya menggelinjang tak terkendali kala Sasuke terus menerus menyentuh titik terdalamnya, sudah lima jam berlalu dan pria itu belum menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan permainan ini.
Sepertinya kali ini Sakura sudah salah perhitungan, jika seperti ini bukan Sasuke yang dihukum, melainkan dirinya.
"Sudah.. Sasuke.. Ahh... Hmmhh.. Cukuphh.. OUHH"
Sakura kembali klimaks untuk yang kesekian kalinya, merasakan otot-otot kewanitaan Sakura mengencang karena klimaks, Sasuke semakin gencar menggerakkan pinggulnya untuk mengejar puncaknya.
"Aghh"
Dengan geraman dan tiga kali sentakan keras, Sasuke memuntahkan spermanya ke dalam rahim Sakura.
Sakura meleguh ketika merasakan hangat di perutnya, "kau mengeluarkannya di dalam? Bagaimana jika aku hamil?"
Dengan napas yang masih terengah, Sasuke menurunkan Sakura dari atas meja rias yang tadi mereka gunakan untuk bercinta dan membaringkannya di atas kasur.
Membelai surai merah muda Sakura, Sasuke dengan perlahan menjawab "itu bagus, kalau kau hamil maka aku akan segera menikahimu"
"Dasar!!" menggunakan tenaga yang cukup kuat, Sakura memukul dada bidang milik Sasuke.
"Sakura"
"Hmm"
"Aku mencintaimu"
"Aku juga"
"Kalau begitu, ayo lanjutkan lagi"
"Tidak.. Tunggu dulu Sasuke, aku.. AHH"
💋
Karin melangkah dengan malas menuju ke arah apartemen milik Sakura, berkali-kali dia mencoba menghubungi artis sekaligus sahabatnya itu.
Dia ingin memberitahukan jika malam ini ada pemotretan dadakan, tapi Sakura sama sekali tidak bisa dihubungi.
Jadi dengan terpaksa dia pergi untuk langsung menjemput Sakura.
Memasukkan pin kode apartemen Sakura, karin melangkahkan kakinya masuk ke dalam.
"AH AH SASUKE AKU MAU KELUAR"
"BERSAMA CHERRY, AGHH"
"AHHHH"
Brakkk.
Tanpa basa-basi karin langsung berkalik keluar dan menutup pintu apartemen dengan keras.
"Dasar pasangan mesum"
END.