Hari ini aku terbangun dengan tubuhku yang lengket karena keringat. Berpikir apa kalian jika aku berbicara seperti itu?
Dan lagi napasku juga terasa berat. Belum lagi kancing baju tidurku yang terbuka dari atas. Oh, suamiku juga tidur dengan tanpa pakaian di tubuhnya. Aku juga melihat tubuhnya berbaring kelelahan di atas ranjang.
Syukur, jika kalian tetap berpikir positif. Nyatanya, semalam aku tidak sedang bergulat di atas ranjang.
Sebentar lagi hari ulang tahunku. Sejatinya, manusia berstatus suami yang baik pasti merencanakan sesuatu dan memberikan kejutan manis untuk istrinya. Terlebih dari pemberiannya. Entah mewah atau sederhana. Semua bisa terasa spesial jika kita mendapatkan kejutan dari orang yang kita cinta.
Kurasa cukup dengan sesi bermonolog dipagi hari. Aku harus menyiapkan ini itu dan keperluan lainnya sekarang.
Aku melangkahkan kakiku sedikit gontai menuju kamar mandi. Garis besarnya, tidak ada yang bisa dibahas disana, kecuali membersihkan gigi, mengoles krim, dan terakhir, tentu saja mandi.
Setelah cukup rapi juga bersih. Aku segera memelesatkan tubuhku ke dapur. Berniat untuk melaksanakan tugas pertamaku. membuat sarapan untuk Kyungsoo.
Kutebak, saat ini Kyungsoo seharusnya datang memelukku dari belakang. Ayolah, berekspektasi menjadi ratu seperti di sebuah film-film percintaan tidak ada salahnya, 'kan?
"Selamat pagi," katanya. Tidak lupa dengan kedua tangannya yang melingkar di tubuhku.
Bingo! Adegan Mahabarata pun dimulai.
Cup!
Sekarang adegan film selanjutnya. Aku berbalik dan mengecup bibirnya sekali. Lalu disusul dengan ia yang membalas kecupanku. Tentu dengan durasi Kyungsoo yang tak kalah terhitung lama. Jangan ragukan Kyungsoo dalam hal ini. Aku serius. Dia bahaya.
Aku menikmati permainan Kyungsoo. Tentu rasanya seakan kau ikut terbang sampai ke kahyangan. Tapi, jika ia terlambat bekerja hanya karena aku, dan berakhir aku yang mendapatkan hukuman, untuk urusan itu aku harus akhiri sesi Mahabarata hari ini.
Oke, saatnya benar-benar berhenti dengan adegan film. Dia bisa terlambat bekerja nantinya.
"S-selamat pagi," kataku setelah menyudahi adegan panas beberapa detik yang lalu. "Kulihat sekarang sudah pukul enam lebih sepuluh menit Yang Mulia," Aku berkata dengan ucapan formal layaknya seorang Ratu.
"Jangan bercanda, Wahai Ratuku." katanya tidak percaya. Tidak lupa dengan nadanya yang ikut-ikut seperti seorang Raja.
Aku segera memperlihatkan layar ponselku dihadapannya. Waktu benar-benar menunjukkan pukul enam lebih sepuluh menit.
"Aku tidak berbohong, Yang Mulia." kataku dengan tersenyum miring.
"Haish!" Umpatnya pelan.
Sedetik kemudian, ia panik dan berlari seperti ayam kesetanan menuju kamar mandi.
"Cepat mandi sebelum terlambat!" Sahutku dari dapur. "Cepat Yang Mulia!"
"Iya Bunda!" Jawabnya. "Maksudku, Wahai Ratuku!"
Dan aku tertawa setelahnya.
○○○
"Wahai Ratuku," Kata Kyungsoo. "Izinkan Raja untuk pergi menuju kantor dengan selamat,"
"Hati-hati dijalan Yang Mulia," kataku antusias dengan merapikan kaitan dasi yang ia kenakan.
"Terima kasih," katanya.
Lalu sedetik kemudian, Kyungsoo segera bergegas menuju garasi mobil. Begitupun denganku. Aku segera mengikutinya dan menunggunya di depan rumah.
Tetapi alih-alih mobilnya mengeluarkan suara mesin lalu berjalan. Kyungsoo menginjakkan kedua kakinya kembali keluar dari mobil.
"Apa ada yang tertinggal?" Tanyaku sedikit panik, "biar aku saja yang ambilkan." Tawarku.
"Ada," katanya sembari berpikir. "Itu ada apa dibibir, Bunda?"
Cup!
Ia mengecup bibirku sekilas. "Sudah, aku sudah menemukannya." Katanya sembari tertawa lalu berlari masuk kembali ke mobilnya. "Dapat Bunda, hehe!"
"Dasar!" Aku berdecak kesal sekaligus senang. "Kau hampir terlambat!"
"Iya iya," katanya dan suara mesin mobil Kyungsoo mulai terdengar hingga beberapa detik kemudian mobil Kyungsoo berhasil hilang sempurna dari jangkauan penglihatanku.
Dasar! Dia suka modus!
○○○
Sebelumnya kurasa kalian belum banyak tahu tentangku dengan Kyungsoo. Biar aku jelaskan satu persatu bagaimana pernikahanku terjadi dengan Kyungsoo.
Pertama, izinkan aku untuk pergi menuju supermarket terdekat. Bahan masakanku habis di lahap singa jantan berwajah pinguin. Ayolah, kalian pasti tahu siapa ia yang kumaksud.
Sesampainya aku di supermarket. Pelayan spontanitas membuka pintu mobil dengan sikap tubuhnya seolah mempersilahkanku untuk keluar dari mobil.
Bertanya mengapa pelayanan disini profesional bukan main?
Jawaban yang tepat karena supermarket ini terkenal sangat bergengsi di Seoul. Tidak sedikit juga kalangan papan atas mendarat dan menghambur-hamburkan uang mereka untuk bersenang-senang disini.
Segera kudekati keranjang kereta dorong belanja yang bersandar di sudut pintu supermarket.
"Ah," aku sengaja berjalan cepat mendekati kotak bunga canola dengan antusias, "aku akan membeli ini juga untuk Kyungsoo."
Omong-omong tentang bunga canola. Ada kisah yang menyenangkan dibalik itu.
Mau tahu apa yang menarik?
Sejatinya, disaat kalian menikah, pastinya kalian ingin mengabadikan momen, bukan? Begitu juga denganku.
Kisahku bermula dari ....
○○○
TBC
○○○
VOTE AND COMMENT JUSEYYOO!
TERIMA KASIH.
