2

12 1 0
                                    

"Sepertinya ia kehilangan ingatannya." Bisik wanita itu kepada putranya. "Ia bahkan langsung pingsan ketika melihat wajahmu." Lanjutnya.

"Sepertinya ia tergelincir dan jatuh ke danau ditengah hutan itu. Tapi tidak ada bekas luka sedikit pun kan bu?" Pria itu bertanya.

"Tidak ada, dia terlihat baik baik saja. Hanya terlihat seperti orang kebingungan."

"Apa yang terjadi." Keluh Karina dalam tidurnya.

"Lihatlah, bahkan dia mengigau." Bisik wanita itu lagi.

"TIDAK!!!" Karina terbangun dan langsung terduduk.

"Kau baik baik saja?" Pria itu merasa khawatir, dan juga iba.

Karina hanya diam menelan ludah. Ia benar benar tidak mengerti. Apa yang sebenarnya terjadi. Ia terlihat seperti orang bodoh.

"Jaemin?" Tanyanya ragu.

"Siapa Jaemin?" Pria itu mengerutkan keningnya. Melihat wajah Karina yang mengkerut Na langsung kembali membuka pembicaraan.

"Perkenalkan, namaku Na. Dan ini ibuku, namanya Min. Namamu?" Pria itu mengulurkan tangannya.

Karina menatap tangan itu bimbang. Pria dihadapannya sangat mirip dengan Jaemin, bahkan terlihat persis. Karina mencubit pipinya sendiri. Berharap semoga ia cepat tersadar dari mimpi yang aneh ini.

"Sepertinya kau juga lupa dengan namamu." Na menurunkan tangannya.

"A-ah... Sepertinya aku kehilangan beberapa ingatanku." Karina berbohong. Sepertinya ini merupakan jalan terbaik untuknya saat ini.

'Aku akan memendam ini sendirian. Dan juga mencari jawabannya sendirian.''

"Semoga ingatanmu bisa kembali secara perlahan. Tapi untuk berjaga jaga, pakai kalung ini."

"Agar orang tau bahwa kau berasal dari caeruleus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Agar orang tau bahwa kau berasal dari caeruleus. Karna sepertinya kalung identitasmu hilang di danau itu." Lanjut Bibi Min.

"Baiklah" Ujar Karina.

"Hmm, namaku Karina." Karina meyakinan memberanikan dirinya.

"Karina? Namamu dua suku kata? Ka-Ri-Na?" Tanya Bibi Min ragu. Na pun ikut bingung.

Karina mengerjapkan matanya. 'Mengapa mereka menatapku seperti ini?' Batinnya.

"A-ah... Sepertinya aku ngelantur ya?" Karina berusaha mencairkan suasana.

"Sepertinya begitu. Kalau kau lelah silahkan istirahat dulu saja." 

Karina menggeleng hebat. Dia bengkit dari kasur. Kemudian menatap Na ragu.

"Boleh antarkan aku keliling desa ini?" 

"Tentu" Jawab pria itu dengan cepat.

"Mari aku ajak berkeliling. Semoga ingatanmu bisa cepat kembali." Karina membungkuk kepada Bibi Min, kemudian mengikuti langkah labar Na. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PIGMENTUM | KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang