Kity bertamu

201 45 2
                                    

Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan comment!

Kini kedua wanita muda dengan status yang berbeda sedang jalan beriringan, siapapun yang berpapasan dengan mereka dapat mengetahui bahwa wanita bermata kucing itu sedang kesal.

"Kuy! Cepetan anterin gue ke rumahnya Tono," Anin menarik-narik tangan Ruby dengan tidak sabarannya.

Untung saja tangan Ruby tidak putus.

Ruby-sebagai korban kekerasan Anin, hanya mendengus sebal, dikira dia sopir apa?

"Iya sabar sebentar dong. Gue ada janji temu."

"Halah, sama siapa sih, buruan dah ini kasian ayang gue. Tega banget lo memisahkan dua orang yang saling mencintai."

"Gue bukan ibu tiri Nin."

"Ayo anterin gue dulu, Tono pasti nungguin gue."

"Iya bentar, gue mau kirim message dulu."

Setelahnya tangan gadis tersebut ditarik oleh temannya.

"Baik banget lo nak, gue doain deh cepet-cepet dapet jodoh."

"Btw lo mau ketemu siapa sih?"

"Kepo."

Anin mendelik kesal, "awas aja kalau sampai jadian tapi ga ngasih Pajak Jadian."

"Lo aja belum ngasih gue PJ."

"Yeu masih inget aja nih anak."

Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran kampus.

"Ayo buruan masuk," instruksi Ruby

Anin mengangguk, kemudian meringis kesakitan ketika kepalanya terbentuk atap mobil, mungkin ini yang dinamakan azab secara instan.

Ruby memasuki rumahnya dengan malas, ingin tidur tetapi ada beberapa tugas yang dikerjakan.

"Buset," ucapnya terkejut karena melihat ibunya muncul secara tiba-tiba.

Asih- ibu Ruby keluar dengan pakaian andalan para ibu rumah tangga Indonesia, apalagi kalau bukan daster, selain itu ditangan ibunya terdapat spatula yang dilumuri kuah santan berwarna kuning, memasak opor ayam sepertinya.

"Tadi mama kira kamu siapa, masuk rumah kasih salam kek untung gak mama lempar spatula."

Perempuan yang terkena omelan hanya memberi cengiran, "yaudah Ruby ulangi lagi deh."

Ruby keluar rumahnya dan tak lupa menutup kembali pintu kayu berwarna coklat tersebut, "yuhu..mamah tercinta Ruby pulang nih."

Reka ulang adegan tersebut mendapatkan hadiah pukulan manis dari ibunya. Dia hanya bisa meringis, 'perasaan dirinya tidak salah' batinnya.

"Kamu udah makan siang belum?"

"Belum Mah," ucapnya dengan jujur.

"Yasudah sana sapa tetangga baru dulu, belum mau pingsan kan?"

Ruby cengo kemudian menarik bibirnya keatas dengan terpaksa, dia kira Mamanya itu mau menyuruhnya makan siang. Memang kita seharusnya tidak boleh menaruh ekspetasi tinggi terhadap seseorang.

"Belum laper sih Ma, cuman Ruby capek, mau ngerjain tugas juga. Nanti aja ya Mah kenalannya? Memang tetangga baru rumahnya sebelah mana?"

"Sebelah rumah kita rumahnya Kek Dodi."

"Yahh Kek Dodi beneran dibawa anaknya ke Malang?" tanya Ruby dengan nada sedihnya.

Memang tetangga sebelah rumah Ruby bernama Kakek Dodi yang tinggal dengan anaknya yang paling terakhir, mereka harus pindah rumah karena tuntutan pekerjaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetangga SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang