Disiang yang cerah seorang gadis kecil berumur sekitar 6 tahun sedang menggoyang goyangkan kaki mungilnya dibangku taman, bibir mungilnya yang indah dipoutkan dan pandangannya berputar mengelilingi taman tersebut.Hingga beberapa saat setelahnya, kepalanya jadi pusing sendiri karena sedari tadi matanya tak henti-hentinya melihat kepenjuru taman.
Sesekali dia melihat jam yang melilit indah ditangan mungil yang berkulit putih, padahal jelas dia tidak tahu-menahu tentang perihal benda yang di gunakannya.
Hal yang dia lakukan hanya meniru orang-orang yang ada dilayar TV saat kebetulan di melihatnya.
Hanya saja, dia benar-benar sudah merasa bosan hingga bibirnya meniup poninya yang sudah hampir menyentuh matanya.
“mengapa Jeno lama sekali sih?” gadis kecil itu mengeluh "aku bosan..." dagunya dia sandarkan ketelapak tangannya yang dia topang kaki mungilnya, sedangkan kedua kakinya masih setia dia goyangkan berlawanan arah.
Tiba-tiba bibirnya yang cemberut berubah jadi senyuman manisnya dan kepalanya diangkat, dia langsung turun dari bangku taman dan langsung berlari kerah seorang pria kecil yang terlihat seumuran dengannya.
Pria kecil itu juga sedang tersenyum sehingga kedua matanya membentuk bulan sabit yang membuat pria kecil itu terlihat tampan dan juga menggemaskan.
Ditangan pria kecil itu ada boneka putih yang lucu dan pria kecil itu juga ikut berlari kecil menghampiri gadis tersebut.
"RENJUN JANGAN BERLARI! NANTI KAU JATUH” pria kecil itu berteriak kepada gadis kecil yang berlari menghampirinya.
“aku terlalu senang kau datang Jeno...” Renjun, gadis kecil itu terlihat bahagia dan langsung memeluk pria kecil yang membawa boneka, hampir saja pria kecil itu terjatuh kebelakang karna pelukan dadakan yang dilakukan oleh gadis kecil yang dipanggil Renjun olehnya.
“kau ini.. aku hampir terjatuh”
Renjun melepaskan pelukannya dan tersenyum sehingga memperlihatkan gigi-gigi susunya yang mungil.
Renjun melihat sesuatu yang dipegang Jeno dan langsung bertanya pada Jeno “mengapa kau bawa boneka Jeno, apa kau ingin bermain boneka?"
Jeno tersenyum dan boneka ikan itu dia berikan kepada Renjun dan diambil oleh Renjun dengan wajah yang terlihat bodoh karna bingung.
Mengapa Jeno memberikan boneka ini kepadanya?
Dan wajah bingung Renjun itu terlihat begitu menggemaskan dimata Jeno, Jeno mencubit pipi Renjun gemas
“ahh sakit Jeno ..” keluh Renjun yang tak bisa melepaskan cubitan Jeno karna tangannya sibuk memegang boneka gendut yang menyita kedua tangannya.
“apa kau suka?” Jeno mengganti cubitan dengan mengusap lembut pipi Renjun yang tadi dia cubit.
Renjun mengangguk “aku suka, aku sangat menyukainya” Renjun tersenyum senang dan melupakan kekesalan menunggu Siwon terlalu lama ditaman tadi “apa ini untukku?”
“iya, boneka itu untuk mu, karna aku tidak tau kapan ulang tahun mu dan kau juga tidak tau, jadi aku memutuskan jika ulang tahun kita bersamaan”
“jadi kau memberikan ini sebagai kado ulang tahun ku?” tanya Renjun dengan binaran dimatanya.
Jeno mengangguk.
“Yeee....” Renjun melompat-lompat kecil dengan wajah yang sangat ceria dan bahagia.
“itu sebagai kado ulang tahun untuk mu, maaf aku telat memberikannya karena aku ada di Jepang untuk menghadiri pernikahan paman ku, sekalian kami merayakan ulang tahunku disana”

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU HANYA INGIN BAHAGIA [NoRen Ver.] END
Fiksi PenggemarNOREN Tentangnya yang mencari secercah kebahagiaan dalam kepolosannya dan ketidak tahuannya "Kita sudah menikah, kau istriku dan aku suami ًmu, jadi kau tidak boleh dekat dengan pria lain lagi selain aku, karna aku adalah suami mu" Gadis kecil itu...