August 24 th,,
Suara hujan deras dan sambaran petir membuat suasana rumah Lucia pada malam itu menjadi kelam. Gadis itu terlihat sedang bertarung dengan sosok bayangan misterius. Sesekali bayangan tersebut menyerangnya dengan menggunakan kuku panjang yang ia punya. Lucia berusaha untuk menghindari serangan dari bayangan tersebut. Setelah beberapa lama mereka bertarung, tiba-tiba tangan bayangan itu berhasil mencekik leher Lucia.
"Mengapa kau terus menghindari ku? Bukankah kekuatan ini yang kau inginkan?" Ucap Bayangan itu.
"A, aku memang menginginkan nya. T, t-tapi aku sempat berubah pikiran". Gadis itu berusaha melepaskan tangan Bayangan tersebut dari lehernya.
Bayangan itu memperkuat cekikan nya. "Berubah pikiran bagaimana hah? Ouh atau kau tidak mau Halilintar menjauhi dirimu karena ada aku kan?"
"B, bukan seperti itu,"
"Hh, sudah terlambat."
Bayangan tersebut tiba-tiba saja masuk ke dalam tubuh Lucia. Perlahan-lahan ia meninggalkan kekuatan nya di diri Lucia agar ia bisa menguasai seluruh tubuh dan pikirannya sang gadis.
"HENTIKAN!!"
Halilintar membanting pintu rumah Lucia. Ia Melihat gadis yang ia temui di sekolah kemarin sedang dirasuki oleh kekuatan gelap dari bayangan yang ia kejar tadi pagi.Flashback
"Hali, hari ini kau ada perlu dengan gadis yang kemarin kan? Namanya siapa kalau boleh tau" Ucap wanita paruh baya dengan ekspresi wajah penuh tanya.
"Dia Lucia ma, kenapa mama bertanya tentang nya?" Hali menatap mamanya dengan tatapan yang serius.
"Ah, tidak ada. Yasudah sana nanti malah telat lho" Sang Mama tersenyum ke arah anak laki-laki nya.
Tut.
WOSHH
Sebuah bayangan tak sengaja lewat di samping jendela kamar Hali. Mata merah ruby nya langsung melirik dengan cepat ke jendelanya.
"Hah? Apa itu?" Hali segera berlari ke arah jendelanya itu. Ia menengok kanan dan kiri. Aneh, padahal ia merasakan ada sesuatu yang misterius baru saja lewat. Hali menghela nafasnya. Ia kemudian mengambil jaketnya dan pergi dari rumahnya.
"Auranya ini sangat aneh" Hali segera berlari untuk menghilangkan rasa anehnya dan mengejar bayangan itu. Hali menelusuri jejak dari sosok misterius tersebut ; hingga ia melihat bayangan itu masuk ke dalam rumah gadis yang ia kenal.
"Tunggu, ini bukannya rumah Lucia? Mengapa bayangan itu pergi ke rumahnya? Ini sangat aneh!" Saat Hali ingin menyusup ke rumah Lucia, tiba-tiba ada sebuah tangan meraih pundaknya. Otomatis Hali memelintir tangan yang menyentuh dirinya.
"Heh, itu sakit bodoh!"
"Solar? M, maaf" Ya, Hali mengenal laki-laki itu. Dia adalah Solar, teman sekelasnya.
"Sedang apa kau di depan rumah Lucia?" Solar melirik sambil membersihkan bajunya yang kotor.
"Ouh, tidak. Aku hanya melihat sebentar yasudah ayo pergi ke sekolah"
Flashback off
Hali mengeluarkan pedang petirnya dan segera melemparkan ke arah bayangan misterius tersebut. Sambaran petir dari pedangnya berhasil mengenai bayangan dan akhirnya bayangan itu hilang. Hali memeluk wanita nya yang tersungkur karena kekuatan gelap bayangan.
"Kau tidak apa-apa, Lucia?"
"Hh, berhasil"
.
.
.Sorry kalau cerita nya ga menarik:( see you next chapter! Bye!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐬𝐢𝐧𝐠 - Boboiboy Halilintar
Short Story"LEPASKAN DIA!" Halilintar membulatkan matanya ke arah Lucia. Ya,bagaimana ia tidak terkejut, ada sebuah kekuatan gelap yang sedang merasuki tubuh wanita nya. Karena tidak ada pilihan lain, Hali segera menusukan pedang halilintar nya ke arah perutny...