2-

56 11 3
                                    

   

Sesampainya di lapangan mereka malah bercanda sambil dorong dorongan.

"Eh Evi liat tuh ada cogan!" Aurell berteriak.

Evi yang mendengar pun bertanya " mana! Mana!?"

"Ihh ituu yang lagi hormat depan bendera itu lohh" tunjuk Aurell

Evi pun menengok ke tempat yang Evi tunjuk, benar saja ada cowok dengan baju sekolah yang dikeluarkan " Halah gantengan juga bapak gue!"

Aurell memutar matanya malas mendengar itu.

"Eh aurell lu ngapain deket deket
Sama tuh cowok!" Ujar evi sambil
Menarik  lengan aurell menjauh.

"Ih napa di tarik sih!, Gue tuh mau pdkt tau!" Geramnya.

"Bukan muhrim!"  Ujar Evi sambil menggeplak kepala Aurell

Aurell pun tersenyum jahil " eh Evi" panggilannya.

"Apa?"

"Coba deh kenalan Sama tuh cogan" suruh Aurell.

"Dih ogah!"

Aurell mendengus lalu mencoba memikirkan cara agar Evi mau berkenalan dengan cowok itu
" Gini deh kalo lo mau  kenalan sama tuh cowok, nanti gue traktir seblak di warung buk Siti deh, mau gaa?"

"Wah mau! mau! "Ujarnya semangat

Dengan percaya diri evi pun berjalan mendekati cowok itu.

"Kiwwww cowok!" Panggilannya

Cowok itu hanya diam tidak merespon apa apa.

"Emm...., Boleh kenalan ga?"

"...."

Ni cowok budek apa tuli ya? Gumam Evi dalam hati.

Ia pun mencoba lagi.

"Halo om!"

" Cowok!"

" Bapak!"

" Bang!"

"Buset dah di panggilin kagak dijawab"

Karena kesal evi pun berjalan meninggalkan cowok itu dan pergi kembali ke tempat Aurell.

"Gimana bisa gk?" Tanya aurell

"Gak! gue  aja gk
Di jawab" kesalnya

"Hahahahah! Kasian" ledek aurell

"Gagal deh di traktir seblak di warung buk Siti!" Gerutu Evi

Aurell mengusap ujung matanya yang berair karena tertawa berlebihan."Tenang lo tetep gue traktir
Seblak kok"

Mata evi langsung berbinar mendengarnya.

"Wihh beneran!?"

"Yoi"

"Wah lo emang sahabat gue
Yang terbaik!" ujarnya sambil
Memeluk aurell.



~bersambung~

Eveline  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang