Death Letter [Short Story] ✔︎

-𝑫-𝑫𝒂𝒚-

Hari ini telah tiba. Dan Yongsoo sudah terbangun sejak subuh agar ia tidak terlewat surat terakhir dari orang misterius yang telah menerornya selama lima hari terakhir.

Akhirnya surat itu datang juga. Dengan tidak sabar Yongsoo membuka surat tersebut. Dan yang membuatnya puas, ia mendapatkan dua surat dari satu orang yang sama. Baiklah, kira-kira apa jawabannya?

𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑖𝑛𝑖. 𝐾𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑛𝑢ℎ 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖. 𝑆𝑒𝑔𝑒𝑟𝑎 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑟 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑢 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡.

--𝒀𝑺.

Isi surat pertama membuat Yongsoo sangat syok hingga hampir menjatuhkan vas bunganya di atas meja. Ini sama sekali tidak lucu, dan Yongsoo tidak bisa percaya begitu saja kepada orang asing tersebut.

𝐴𝑘𝑢 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑚𝑢. 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑎𝑖𝑛𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎.

--𝒀𝑺.

Semua ini hampir membuatnya menjadi gila. Permainan? Permainan apa yang dimaksud? Dan dengan konyolnya orang itu menjawab bahwa ia adalah dirinya sendiri.

Sama sekali tidak lucu untuk sebuah guyonan, mengingat isi suratnya yang mengatakan bahwa Yongsoo akan terbunuh hari ini di tangan kekasihnya sendiri.

Tapi bagaimana jika hal itu benar-benar akan terjadi hari ini?

Tok tok tok

Ada tamu, dan ini masih pagi. Siapa itu?

Cklek

"Siapa--?"

Jleb!

Dengan segera, wanita tersebut menarik tubuh jangkung Yongsoo ke dalam rumah agar aksinya barusan tidak dilihat orang lain. Apa yang dituliskan di surat tersebut adalah benar, Yongsoo akan terbunuh hari ini di tangan kekasihnya.

Lalu bagaimana tentang isi surat dan pengirim misterius itu?

Ya, itu adalah Yongsoo yang sama. Atau lebih tepatnya adalah arwah Yongsoo yang telah meninggal dari masa depan. Mencoba mengirimkan surat peringatan kepada dirinya di masa lalu yang masih hidup.

Tapi ternyata usahanya berakhir sia-sia, ia akan tetap terbunuh. Namun hal itu justru membuat Yongsoo tidak bisa pergi dengan tenang dan melakukan kegiatannya hampir setiap hari.

Mengirimkan surat peringatan kematian kepada dirinya di masa lalu yang masih hidup.