VI||Trust

8 1 1
                                    

18. 25 KST


Youra merenggangkan otot-ototnya, ia tidak pernah berfikir sebelumnya menjadi sekretaris akan se melelahkan ini, Ia melirik ke arah meja bosnya yang sedang asik berkutik dengan tablet di depannya.

"Ekhem, Ada yang ingin kau tanyakan? Jangan melihatku seperti itu" Desis yoongi yang sadar akan lirikan Youra

" A -a begini, pekerjaan ku telah selesai apakah aku boleh pulang duluan sumbenim?" Tanya Youra sedikit gugup, ia benar-benar belum terbiasa dengan bossnya.

"Tentu, saya juga sudah selesai. Ini sudah malam saya akan mengantarkan pulang," ajaknya

" Tidak sunbae aku sudah janji dengan temanku, aku akan pulang duluan".

"Hmm, terserah kau saja setidaknya aku sudah menawarkan mu". Jawabnya dengan sinis.

"Nee Sunbae terimakasih atas tawarannya," sambil tersenyum dan melenggang pergi dari ruangan.

Yoongi In call

"Hyung, aku telah melakukan seperti yang kau minta. Aku juga tidak memberinya beban berat hanya saja kau tahukan akhir-akhir ini memang pekerjaan sangat banyak, jadi dia agak lembur sedikit," Jelasnya panjang lebar pada seseorang diseberang sana.

"Gumawoo yoongia, jaga dia baik-baik sampai aku pulang nee" pintanya

"Nee Hyung aku pasti akan menjaganya," Ttut Tut Ia meletakkan benda pipih ditangannya, dan sedikit menyunggingkan senyumnya.



Kini Youra duduk disebuah caffe tempat biasa ia kunjungi dengan sehabatnya dulu, tidak hanya dengan Jieun ia juga sering datang bersama jimin kemari, ia duduk menikmati secangkir coklat panas sambil melihat pemandangan Namsan tower yang aman indah ketika malam hari, Ia memang ada janji dengan Jieun disini, sudah sangat lama rasanya ia tidak mengunjungi tempat ini karna kesibukan mereka masing-masing membuat mereka susah untuk sekedar hange out bareng, ia merindukan masa- masa SMA, masa dimana ia masih bersama dengan orang-orang terkasihnya, termasuk appanya yang telah meninggal 6 tahun yang lalu. "Hhh appa aku merindukan mu" Ia memejamkan matanya agar air mata yang sejak tadi ia bendung tidak jatuh.

"Hey kau sudah menunggu lama? Wah kau terlihat lebih sibuk sekarang youra-ya." Jieun mengejutkan Youra

"Kyaa jien-na kau selalu saja mengejutkan, aku juga baru sampai." Sambung Youra. Sambil menstabilkan dirinya agar tak terlihat bersedih di depan sehabatnya.

"Eumm pesankan aku Es amerikano."

"Nee tuan putri," sambung Youra agak sedikit kesal melihat kelakuan sahabatnya itu.

Setelah beberapa menit pesanan mereka pun datang, Jieun membuka suara, "Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat murung? Apa boss dingin itu memberimu banyak pekerjaan sehingga kau tidak bisa beristirahat?" Tanya Jieun bertubi-tubi.

"Anieyo, aku hanya sedikit memikirkan kekasih ku, jimin " jawab Youra dengan suara yang agak memelan.

"Apa yang terjadi Youra-ya? Apa kalian baik-baik saja?

" Aku tidak tau akhir-akhir ini ia selalu mengabaikan ku,"

"Apa kau melakukan kesalahan? Tapi bukankah jimin sangat menyayangi mu? Tanya nya penasaran, pasalnya 7 tahun ia mengenal Youra ia tidak pernah galau perkara lelaki. Itu benar-benar membuatnya penasaran.

"Kau tau Wendi? Sahabat jimin ketika SMA yang pernah ku ceritakan padamu dulu, Hhh ia datang kembali sebagai sekretaris pribadinya," jelasnya.

"Mwoo? Tapi kenapa?" Teriaknya, bukan Jieun jika tidak membuat orang terkejut, bahkan orang di sekitar mereka saling memperhatikan mereka. Ah memalukan sekali berteman dengan manusia sepertinya.

Lose [Bad Lier]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang