PROLOG

17.9K 1.4K 103K
                                    

"Aku disuruh belajar ciuman."

"Sehari minimal tujuh kali cium orang."

"Minggu depan aku harus udah mahir ciuman, kak Eal mau cium aku atau aku cium kak Eal?"

"Kak Eal sukanya dicium atau mencium? Aku suka dua-duanya kok." Tatapan Aurily membulat saat mendapati seorang pria tinggi darinya membalikan badan dengan keadaan tak memakai baju.

"KAK EAL INI APA?" Aurily mendekat. Jari-jari tangannya menyentuh lekukan kotak-kotak di badan cowok itu. "INDAH BANGET!"

"Boleh aku cium?"

Raveal mendorong Aurily untuk menjauh dari depan tubuhnya.

"Ngapain kesini?"

"Kak Eal masa gak dengar sih tadi aku ngomong apa? Aku mau belajar ciuman sama kakak." Aurily kembali mendekat ditambah kali ini ia melingkarkan kedua tangannya dileher Raveal.

"Buat apa?" Nada dingin Raveal masih terdengar tak menyukai.

"Project film terbaru aku. Kali ini mau ngadain banyak adegan kissing, nah kebetulan banget aku punya kakak cowok jadi aku bisa belajar deh sama kakak."

"Kakak cowok itu digunain buat ngejaga adiknya. Lagian aku bukan kakak kamu, gausah minta ke aku." Raveal melepaskan kedua tangan Aurily yang melingkarkan mesra di lehernya.

Raut muka Aurily mendadak sendu. "Kalau gak minta ke kak Eal, terus aku minta ke siapa?"

Kali ini raut wajah Raveal yang berubah tegang seketika. "Jangan minta ke siapapun."

"Terus gimana caranya aku bisa kissing?! Ke cowok lain emang gak boleh? Cuman ciuman kok gak lebih,"

"Sampai kapanpun aku gak bakal ngizinin." Nada Raveal terdengar mengancam.

"APA DEN RAVEAL MELIHAT NONA AURILY?"

Buru-buru Aurily membungkam mulut Raveal menggunakan kedua tangannya dengan isyarat gelengan kepala.

"Aku lagi ngumpet, dari tadi ditawarin suruh makan sate jantung kwuntilanak. Mangkannya aku kabur." Bisik Aurily pada Raveal.

"DEN RAVEAL? MASIH GANTI BAJU?" Asisten pribadi Aurily mulai melihat kearah sebuah ruang ganti pakaian khusus bodyguard yang tertutup sebuah gorden disana. Ia mendekat kesana sambil berkata. "Den, kalau nanti ketemu sama nona Aurily coba kasih tau ke dia ya kalau sebentar lagi mau acara penutupan Gala Primer filmnya. Saya pergi ya Den, terimakasih."

"Sate kwuntilanak?" Tanya Raveal dengan suara mengintimidasi.

Aurily menundukan wajah, menahan semburat malu. "Aku kirain, soalnya tadi ada yang lagi bahas itu.. " Gadis itu kembali mendongakan kepala dan menyengir lucu.

Raveal membawa Aurily untuk keluar dari ruang sempit tempat ganti pakaian itu menuju keluar. Ia dudukan Aurily disofa empuk yang diperuntukan untuk para bodyguard selebritis. Ada sedikit pemandangan yang bisa menyejukan perasaan disana, sebuah taman disamping jendela membuat suasana damai semakin terasa.

Tangan Raveal terulur untuk membenarkan tantangan rambut Aurily dengan usapan lembut dan penuh perasaan.

"Tadi aku nyariin kak Eal sambil lari mangkannya rambut aku acak-acak deh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Sweetheart CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang