tina sih anak dingin dan pendiam
dia terlalu malas untuk melirik pria apalagi jatuh cinta
menurut tina itu hanya membuang buang waktunya saja
dia gadis remaja yang sedang membutuhkan uang bukan cinta
namun, tampa dia sadari
ada satu pria yang dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dia memang gak suka sama saya namun setidaknya saya bisa berjuang untuk mendapatkan hatinya
rafi anugrah
rafi bangun dari tempat duduknya, dan membenarkan dasi sekolah hingga rambut membuat para wanita yang melihatnya ketar ketir
"mau kemana lo?" alvaro bertanya
rafi menghiraukan alvaro bahkan ia mengukir senyuman manis dan meninggalkan para sahabatnya begitu saja.
"rafi kenapa dah?" areksa
para sahabat lain nya hanya menaikan pundak. tidak tahu kemana rafi pergi
rafi menghampiri meja nomor 05 tepat. meja para sahabat sahabat tina
rafi langsung membungkukan badan nya dan berbisik ketelinga tina "makasih udah pasangin dasi" bisiknya dan membuat tina sedikit terkejut tetapi tidak berteriak
tina dan rafi saling menatap, tina yang masih terpantung dengan mulut yang masih mengunyah makanan sedangkan rafi ia tersenyum
setelah itu rafi, langsung meninggalkan tina yang masih terkejut ditempatnya itu
iluna, jovanka, bila, hana, dan rosa juga ikut terkejut melihat rafi yang tiba tiba mendatangi tina sambil membisikan sesuatu
"weh" kesadaran tina kembali ketika hana menepuk lengan kanan gadis itu "kenapa lo?"
tina langsung mengggelengkan kepalanya dan hana mengangguk
tidak, semua gadis yang berada disitu diam diam tersenyum melihat tingkah tina yang seperti orang bingung dan kaku
sepertinya iluna rosa hana jovanka dan bila akan menjahili tina setelah makan
berbeda dengan tina dia makan sambil memantung dia masih memikirkan kata kata ketua osis tadi, bisikan yang membuatnya tercengang begitu saja
shitt, apakah dia sudah gila?
pasalnya rafi berbisik tepat ditelinga nya dan derusan napas rafi memasuki telinganya, membuat sedikit merinding apalagi disaat suara berat terdengar ditelinga
argh, tengkuk leher tina dan bulu bulunya bergidik merinding
*****
"baik bu, saya akan sampaikan pesan nya"
"ingat! rafi semua murid harus wajib ikut" tegas ibu kepala sekolah
